petani
Seorang petani di Subak Lagaan sedang merawat tanaman padinya yang baru tumbuh. (BP/dok)
DENPASAR, BALIPOST.com – Hingga Oktober 2017, realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat di Provinsi Bali (KUR) adalah mencapai Rp 3,9 triliun. Dari Rp 3,9 triliun, hanya 14 persen KUR yang disalurkan untuk pertanian yaitu Rp 584 miliar.

Data tersebut disampaikan Kepala OJK Bali Nusra, Hizbullah, Rabu (13/12). Ia mengatakan Rp 3,9 triliun disalurkan kepada 395.053 rekening. Sedangkan target realisasi KUR hingga Oktober 2017 adalah Rp 5,3 triliun dengan target rekening 127.392 rekening. “Rugi juga kita kalau KUR ini tidak disalurkan,” ungkapnya.

Baca juga:  POJK Stimulus Dampak COVID-19 Terbit, Ini Isinya

Berdasarkan sektor, KUR terbanyak disalurkan pada sektor perdagangan besar dan eceran dengan share 61 persen atau sebesar Rp 2,4 triliun. Sedangkan KUR untuk pertanian masih minim yaitu 14 persen atau Rp 584 miliar.

Sektor terbesar ketiga yang mendapat KUR adalah sektor industri pengolahan dengan share 8 persen, sektor jasa masyarakat, sosial, budaya dan hiburan dengan share 6 persen, sektor akomodasi, makan dan minum dengan share 4 persen.

Baca juga:  Dari Proses Hukum Tetap Jalan hingga WNA Pukul Hingga Todongkan Pistol ke PSK

Sampai Oktober 2017, juga terjadi penurunan pertumbuhan kredit. Jika tahun sebelumnya kredit tumbuh 10,24 persen, sedangkan sekarang sampai Oktober penyaluran kredit baru tumbuh 6,87 persen. “Ini yang saya bilang agak khawatir dan menjadi perhatian kita semua,” ujarnya.

Penyaluran kredit tersebesar pada sektor yang produktif yaitu 61,5 persen pada sektor produktif, sisanya pada sektor konsumtif. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *