SYDNEY, BALIPOST.com – Menteri Layanan Darurat Australia Barat Stephen Dawson mengatakan bahwa banjir merendam sejumlah kawasan dan air terlihat sejauh mata di Australia Barat Laut. Helikopter militer mengangkut ratusan orang dari permukiman yang dilanda banjir.
Dikutip dari kantor berita Antara, Mingu (8/1), bencana alam itu terjadi setelah hujan deras mengguyur Kimberley, kawasan berpenduduk jarang di negara bagian yang luasnya setara California tersebut. Hujan deras tersebut dipicu oleh sisa badai tropis Ellie yang muncul pekan lalu. “Air ada di mana-mana,” kata Dawson.
Dia menambahkan masyarakat di Kimberley mengalami banjir besar “sekali dalam 100 tahun”. Bencana ini tercatat sebagai yang terburuk dalam 100 tahun sejarah Australia Barat. Di beberapa lokasi, banjir terentang sepanjang 50 km, katanya.
Bencana itu muncul setelah Australia bagian timur sering dilanda banjir dalam dua tahun terakhir akibat fenomena cuaca La Nina.
Beberapa daerah timur telah mengalami empat banjir besar sejak tahun lalu akibat La Nina, yang sering membawa curah hujan tinggi.
Kota Fitzroy Crossing, daerah permukiman berpenduduk sekitar 1.300 jiwa, menjadi salah satu zona bencana yang paling terdampak. Bantuan terpaksa diangkut lewat udara karena jalan-jalan terendam banjir.
Di seberang Kimberley, di mana sekitar separuh penduduknya adalah keturunan Aborigin, 233 korban banjir telah dievakuasi, kata pihak berwenang.
Badan Meteorologi mengatakan pada Minggu bahwa hujan telah mereda saat badai tersebut bergerak ke arah timur ke Northern Territory. Namun, badan itu memperingatkan bahwa “banjir besar pemecah rekor” terus terjadi di Kimberley. “Banyak jalan tak bisa dilalui dan banyak permukiman kini terisolasi,” kata badan tersebut di situs webnya.
Ketinggian air Sungai Fitzroy mencapai 15,81 meter pada Rabu, melampaui rekor 13,95 meter pada 2002, kata juru bicara badan itu.
Otoritas bencana negara bagian telah memperingatkan warga di permukiman kecil lain tentang permukaan air yang meningkat di kawasan itu, yang mencakup kota peristirahatan Broome, sekitar 1.240 km utara Perth. Meskipun skala kerusakan akibat banjir sulit diperhitungkan, pihak berwenang memperkirakan upaya pemulihan akan butuh waktu berbulan-bulan.
Perdana Menteri Anthony Albanese pada Sabtu menyebut banjir itu “menghancurkan” dan berjanji memberikan bantuan pemerintah federal. Pesawat Angkatan Pertahanan Australia (ADF) dikerahkan untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir, dan helikopter Chinook diterbangkan untuk mengangkut warga, kata pihak berwenang, Sabtu. Lima helikopter ADF akan mulai dioperasikan di Kimberley pada Kamis, kata juru bicara ADF. (Kmb/Balipost)