Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster membuka Festival Karya Seni Disabilitas Bali di Yayasan Bunga Bali, Denpasar, Senin (9/1). (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster didampingi Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kadisos P3A) Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra membuka Festival Karya Seni Disabilitas Bali di Yayasan Bunga Bali, Denpasar, Senin (9/1). Pada kesempatan tersebut, istri Gubernur Bali, Wayan Koster ini mengapresiasi atas kepedulian semua komponen masyarakat, baik para donatur maupun yayasan atas kepeduliannya terhadap kaum difabel.

Dikatakan, Festival Karya Seni Disabilitas ini merupakan ajang yang sangat berguna bagi anak-anak “istimewa” yang memiliki kelebihan. Meskipun, secara fisik mereka terlahir dengan kekurangan namun mereka memiliki kelebihan. “Misalnya secara fisik terlahir tanpa memiliki tangan, namun memiliki bakat melukis dengan menggunakan kaki yang sulit dilakukan oleh orang biasa, keistimewaan dan talenta yang mereka miliki ini harus kita asah, sehingga anak anak istimewa ini bisa menyalurkan bakat yang mereka miliki,” ujar Ny. Putri Suastini Koster.

Baca juga:  Alumni Akabri 96 Gelar Vaksinasi dan Bantuan ke Disabilitas

Wanita yang akrab dipanggil Bunda Putri ini mengatakan bahwa saat ini Gubernur Bali, Wayan Koster tengah membangun Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di daerah Gunaksa, Kabupaten Klungkung dan diharapkan rampung di tahun 2025. Dalam Pusat Kebudayaan Bali tersebut dicanangkan akan disediakan lokasi khusus bagi anak-anak “istimewa” ini, yaitu Kampung Difabel. Kehadiran Kampung Difabel ini diharapkan dapat menjadi tempat pengembangan bakat dari anak-anak yang memiliki kelebihan khusus. Di samping bisa sebagai tempat bagi mereka untuk mencari nafkah.

“Misalnya, anak-anak yang tuna rungu yang bisa menari, nantinya bisa menari di atas panggung, meskipun mereka tidak bisa mendengarkan gamelan tetapi kita latih, sehingga mereka bisa menari dengan baik sesuai iringan gamelan. Demikian halnya jika mereka punya bakat melukis, maupun bermain musik, Kampung difabel menyediakan ruang bagi mereka untuk tampil berkesenian. Tidak hanya itu, kehadiran Kampung difabel nantinya juga akan memberi ruang kepada anak difabel yang masih bisa bekerja untuk bisa mencari nafkah disana. Untuk itu, sejak dini anak anak difabel yang masih bisa produktif kita persiapkan dan latih dengan keterampilan seperti memasak, SPA, desain pakaian dan sebagainya bahkan bila memungkinkan kita sertifikasi sehingga nantinya mereka memiliki keterampilan dan dengan dilengkapi sertifikasi mereka nantinya akan siap bersaing di dunia kerja,” tandasnya.

Baca juga:  Pramuka Diharapkan Terus Menggeliat di Era Milenial

Bunda Putri juga berharap kehadiran Kampung Difabel juga dapat sebagai tempat bernaung bagi anak anak yang tidak memiliki orang tua.

Sehingga mereka bisa dirawat disana dan mendapat perawatan dan hidup dengan layak. Untuk itu, Ny. Putri Suastini Koster mengajak semua komponen untuk duduk bersama dan berdiskusi agar kedepannya dapat mengayomi anak-anak “istimewa”ini. Sehingga mereka akan tumbuh menjadi generasi yang mandiri dan tangguh, bertalenta serta memiliki kepribadian yang baik.

Baca juga:  Bawaslu Gianyar Kawal Hak Pilih Penyandang Disabilitas dan Lansia

Dalam acara yang turut dihadiri oleh Sekretaris Yayasan Bunga Bali, Nyoman Dana, para donatur serta pemerhati sosial ini diisi dengan penampilan puisi, Tari Baris Kursi Roda, serta Utsawa Dharma Gita oleh anak-anak Yayasan Bunga Bali. Dalam kesempatan tersebut, Ny. Putri Koster beserta rombongan juga meninjau pameran yang rencananya akan berlangsung hingga 8 Februari 2023 ini. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN