SEMARAPURA, BALIPOST.com – Gagalnya eksekusi perbaikan jalan rusak Sampalan-Toya Pakeh, Nusa Penida tahun lalu, membuat masyarakat Nusa Penida sangat kecewa. Wakil Ketua DPRD Klungkung Wayan Baru, Rabu (11/1) kembali memperingatkan eksekutif agar masalah serupa tidak terulang kembali tahun ini.
Jalan utama Nusa Penida ini, harus dipastikan dapat diperbaiki tahun ini, guna memperlancar lalu lintas kendaraan roda empat, di tengah tren positif kunjungan wisatawan yang mulai membaik. Kesan pertama tiba di Nusa Penida sebagai destinasi wisata favorit di Bali, semestinya memberikan kesan yang nyaman.
Sebab, wisatawan ke Nusa Penida, selain mencari ketenangan di sebuah pulau, tentu juga harus nyaman dalam perjalanannya berwisata. Jalur transportasi, lebih-lebih itu pada jalur utama, sudah seharusnya menjadi prioritas. Namun, sebaliknya saat melintas di Jalan Sampalan-Toya Pakeh, kondisinya hancur lebur.
“Sejak tahun lalu kami teriak, justru dibiarkan kondisi jalan seperti itu. Tahun 2023 ini sudah dianggarkan lagi, DPA juga sudah keluar. Segera lakukan proses, agar perbaikan jalan utama ini segera terealisasi tahun ini. Tidak ada alasan lagi perbaikannya batal tahun ini. Jangan sampai masyarakat semakin marah, karena hanya mendengar janji-janji,” sorot legislator dari Desa Sakti Nusa Penida ini.
Menurut dia, kondisi fasilitas umum di jalur utama ini sudah bertahun-tahun memprihatinkan. Promosi pariwisata Nusa Penida yang begitu menarik, dengan banyak tempat indah, menjadi terkesan sia-sia, jika wisatawan baru sampai di Nusa Penida, sudah disuguhi pemandangan jalan rusak dan krodit. Ini justru meninggalkan kesan buruk, sebelum sampai di tempat destinasi wisata. “Jalan utama saja kondisinya begitu. Rusak, krodit. Sudah banyak yang mengeluhkan dan protes. Soalnya sudah sering menimbulkan kecelakaan,” tegasnya.
Sebelumnya, kerusakan jalan Sampalan-Toya Pakeh rencananya diperbaiki pemkab dalam APBD Perubahan 2022. Namun, anggaran yang sudah terpasang pada APBD Perubahan 2022, dipastikan belum bisa dieksekusi tahun ini, karena terbatasnya limit waktu pengerjaan. Batalnya pengerjaan perbaikan akses jalan tahun ini, kembali mengecewakan sejumlah pihak, apalagi saat ini sudah sangat krodit menjelang pergantian tahun.
Kepala Dinas PUPRPKP Klungkung, Made Jati Laksana, mengakui akses jalan Sampalan-Toyapakeh sudah sangat rusak. Perlu segera diperbaiki dan ditambah beton kurus di pinggir jalan, untuk memudahkan kendaraan roda empat saat berpapasan.
Pihaknya pun sudah memasang anggaran perbaikan sebesar Rp 1,2 miliar, pada APBD Perubahan 2022. Karena anggaran turun pada APBD Perubahan, ini perlu proses perencanaan dan pelaksanaan secara bersamaan. Hal ini perlu proses tender dengan waktu lebih kurang satu bulan dan pelaksanaan sekitar tiga bulan.
Melihat jalur ini cukup panjang, sisa waktu yang ada di tahun lalu jelas tidak cukup untuk mengerjakannya sesuai ketentuan. “Kami tetap akan usahakan untuk proses selanjutnya (tahun 2023), memulai tender awal bulan pada tahun depan, sehingga pengerjaannya dapat waktu lebih lama,” katanya. (Bagiarta/Balipost)