Nelayan
Sejumlah nelayan di Ketapang Muara menanam Cemara Laut sebagai upaya untuk menghalangi abrasi. (BP/olo)
NEGARA, BALIPOST.com – Sejumlah masyarakat pesisir yang sebagian besar merupakan nelayan di Pengambengan akhir pekan lalu menanam pohon cemara laut. Upaya itu tersebut dilakukan selain untuk reboisasi juga sarana mencegah abrasi. Kawasan pesisir Pantai Pengambengan, khususnya di dusun Ketapang Lampu tiga tahun belakangan ini rawan dengan abrasi.

Gelombang air laut telah menghancurkan sejumlah rumah dan fasilitas umum di pesisir tersebut. Kendati upaya untuk menahan arus menggunakan buis-buis dan batu besar, namun upaya lainnya tetap dilakukan masyarakat. Salah satunya dengan tanaman Cemara Laut ini.

Baca juga:  Tingkatkan Sinergitas, TNI AL Gelar Fun Walk

“Kami mencoba menanam ini dengan swadaya sebelum ada penanganan permanen. Pohon ini kami nilai bagus untuk estetika dan penghijauan di pesisir,” ujar Sauki, Ketua Paguyuban Masyarakat Ketapang Lampu (PMKL) Minggu (17/12).

Kendati jumlahnya baru segelintir, masyarakat berharap bisa menggugah masyarakat atau komponen lainnya untuk melakukan penanaman serupa di pesisir Pengambengan. Selain aktivitas penangkapan ikan tradisional (menggunakan jukung), PMKL juga berharap bisa menjadikan wilayah Ketapang Lampu ini tempat obyek wisata pesisir.

Baca juga:  Pantai Lima Tergerus Abrasi, Dinas PUPR akan Pasang “Revetment”

Sehingga masyarakat pesisir bukan hanya bergantung pada hasil tangkapan ikan saja. Tetapi juga pemberdayaan masyarakat pesisir yang berkesinambungan. Saat ini di kawasan tersebut salah satu kendalanya adalah abrasi. Selama tiga tahun terakhir, banyak bangunan rumah yang mulai hancur. Kondisi yang terparah berada di ujung daratan. Beberapa tahun lalu, di lokasi tersebut sejaitnya ada bangunan Pos TNI AL dan beberapa rumah. Namun kini sudah hancur tersisa puing-puing. Kini ada belasan rumah warga yang terancam lenyap akibat abrasi. Salah satunya rumah Husaeni (25). Bahkan sejak abrasi menerjang beberapa tahun terakhir ini, sudah banyak tanahnya yang berada di ujung pantai lenyap.

Baca juga:  Nelayan di Melaya Hilang, Diduga Tenggelam

Sejatinya hal ini sudah sering disampaikan ke pemerintah desa. Tetapi terkendala kewenangan dimana perbaikan dari pemerintah pusat. Warga berharap dengan upaya penanaman pohon ini bermanfaat untuk masa depan nanti. (surya dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *