BANGLI, BALIPOST.com – Persediaan logistik khususnya lauk pauk dan gas LPG untuk pengungsi di Bangli mulai menipis. Koordinator Bidang Logistik Posko Siaga Darurat Bencana Gunung Agung di Kabupaten Bangli Nengah Sukarta Senin (18/12) mengatakan, stok lauk pauk dan gas LPG yang kini masih tersedia di gudang posko hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pengungsi selama dua hari kedepan.
Ditemui siang, Sukarta menjelaskan stok logistik khususnya beras untuk para pengungsi sejauh ini masih aman. Dengan sisa stok yang tersedia 17 ton, menurutnya masih cukup untuk memenuhi kebutuhan 900-jiwa pengungsi selama satu bulan kedepan. “Dengan jumlah pengungsi yang sekarang, per bulannya kebutuhan beras kita 11,4 ton,” terangnya.
Sementara logistik yang kini persediannya mulai menipis kata Sukarta yakni lauk pauk dan gas LPG. Dengan jumlah stok lauk dan gas yang masih tersedia di gudang, menurutnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pengungsi selama dua hari kedepan. Tak hanya lauk dan gas, beberapa kebutuhan pokok lainnya seperti bumbu dapur, pampers bayi dan lansia, gula, kopi, air mineral dan susu kental manis juga dibutuhkan pengungsi saat ini karena stok di gudang sudah menipis.
Sukarta mengatakan, per tiga hari kebutuhan gas LPG untuk penggungsi mencapai 30 tabung. Pihak posko terakhir kali menerima bantuan gas LPG dari donator sebanyak 51 tabung. “Cuma 1 minggu sudah habis,” ujarnya.
Sukarta mengatakan untuk memenuhi kebutuhan pengungsi pihaknya belakangan ini mengandalkan pasokan bantuan dari posko induk Tanah Ampo. Sebab meski ada bantuan dari donator namun jumlahnya tidak cukup untuk mengcover kebutuhan semua pengungsi. Terlebih akhir-akhir ini jumlah donator yang menyalurkan bantuan ke posko Bangli jumlahnya menurun dibandingkan saat awal Gunung Agung berstatus awas. “Sekarang per minggunya hanya ada 1-2 donatur saja yang membawa bantuan ke posko,” kata Sukarta.
Dengan menurunnya bantuan donator saat ini, Sukarta pun berharap pihak posko induk Tanah Ampo lebih sering-sering mengecek kebutuhan logistik di Bangli. Dia juga mnengharapkan bantuan yang diberikan untuk pengungsi di Bangli sesuai dengan jumlah dan jenis bantuan yang diajukan. Itu dimaksudkan agar jangan sampai bantuan yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan pengungsi sehingga menumpuk di gudang. Sukarta mengatakan saat ini stok logistik yang persediaannya masih banyak yakni susu bubuk, saos, kecap dan jajanan ringan seperti biscuit. “Kita khawatir kalau bantuan yang diberikan terus itu-itu saja, nanti terlalu lama menumpuk di gudang dan jadi ekspayet,” imbuhnya. (dayu rina/balipost)