Krama Desa Adat Pohgading, ngiringang Ida Bhatara Sakti matapakan Barong Napak Pertiwi atau ngider desa, pada Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (14/1) bertempat di Pura Dalem Batan Dulang Pohgading, Ubung Kaja. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sejalan dengan dicabutnya pemberlakuakn PPKM oleh Pemerintah Pusat, semua aktivitas keagamaan di Bali kembali berjalan seperti semula. Tidak ada lagi pembatasan kegiatan keagamaan dan adat yang selama ini sempat terganggu akibat pandemi Covid-19.

Seperti yang dilakukan krama Desa Adat Pohgading, Denpasar Utara. Krama ini kembali menggelar upacara dengan melibatkan krama setempat. Upacara ini juga dilakukan sejalan dengan upaya Pemerintah Provinsi Bali melalui visi misi, Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Bertepatan dengan hari Suci Kuningan, Krama Desa Adat Pohgading, ngiringang Ida Bhatara Sakti matapakan Barong Napak Pertiwi atau ngider desa, pada Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (14/1) bertempat di Pura Dalem Batan Dulang Pohgading, Ubung Kaja. Upacara napak pertiwi Desa Pakraman Pohgading ini dihadiri Wali Kota Denpasar, IGN. Jaya Negara.

Baca juga:  Desa Adat Kediri Kembali Geliatkan Tradisi Tektekan

Bendesa Adat Poh Gading, A.A. Ngurah Ketut Suparta mengatakan, ritual napak pertiwi diawali dengan menggelar pacaruan di perempatan desa bertujuan nyomia bhuta kala. Selanjutnya nedunang Ida Bhatara Sakti dan napak pertiwi yang ditandai ngider desa agar Ida Bhatara Sakti yang di-empon selama ini memberkati keselamatan dan membentengi keselamatan di wewidangan desa dari segala bentuk musibah. Sehingga seluruh krama desa adat terhindar dari ancaman bahaya niskala. Di samping itu, ngider desa, Ida Bhatara Sakti juga untuk memberkati kemakmuran dan kerahayuan kepada seluruh krama.

Baca juga:  Ini, Tujuan Reklamasi Pantai Melasti dan Aliran Dananya

“Upacara napak pertiwi ini bertujuan untuk menyucikan kembali isi jagat raya seperti juga makna yang terkandung dalam rangkaian hilangkan leteh jagat, yang mana upacara ini dilaksanakan setiap 6 bulan sekali pada Saniscara Kliwon Kuningan yakni bertepatan dengan rahina suci Kuningan,” katanya.

Sementara Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara mengatakan, selain untuk meningkatkan sradha dan bhakti masyarakat, khususnya krama pangempon Pura Dalem Batan Dulang, pelaksanaan in juga diharapkan mampu memancarkan energi dan aura positif di wilayah tersebut dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Baca juga:  Karena Ini, WN Denmark Perlihatkan Kemaluan Tak Bisa Diproses Hukum

“Ini merupakan Dharmaning Agama dan Dharmaning Negara. Tentu kami berharap ke depannya dengan dilaksanakannya upacara ini agar dapat memberikan manfaat yang positif, baik secara sekala maupun niskala bagi masyarakat Desa Adat Pohgading dan Kota Denpasar,” kata Jaya Negara. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN