DENPASAR, BALIPOST.com – Seni hidup minimalis ala Jepang adalah sebuah konsep yang berfokus pada kehidupan yang sederhana, bersih, dan rapi. Masyarakat Jepang cenderung memiliki desain arsitektur yang sederhana dan hanya hidup dengan benda-benda penting.
Hidup minimalis ala Jepang ini bisa menjadi inspirasi bagi kamu yang ingin mengubah beberapa aspek kehidupan. Dilansir dari The Minimalist Vegan, berikut lima konsep hidup minimalis ala Jepang :
1. Wabi-sabi
Wabi-sabi merupakan konsep ala Jepang yang menunjukkan keindahan pada ketidaksempurnaan dan kefanaan hidup. Ini menunjukkan bahwa segala sesuatu tidak sempurna dan akan lebih indah jika memiliki kekurangan. Wabi-sabi adalah tentang menerima siklus alami kehidupan, yaitu kematian, kelahiran kembali, dan menemukan keindahan dalam ketidaksempurnaan.
Wabi-sabi mengajarkan untuk menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil dalam kehidupan. Hal ini terlihat dari estetika wabi-sabi yang menekankan kesederhanaan dan minimalis, serta penggunaan material alami, seperti kayu, batu, dan logam.
2. Ma
Ma merupakan konsep Jepang yang digambarkan sebagai ruang di antara benda-benda atau selang waktu di antara dua peristiwa. Ma memberi kehidupan pada suatu lingkungan dan membuatnya lebih menarik. Konsep ini menunjukkan bahwa kekosongan yang akan membuat seseorang menghargai kehidupan.
3. Arsitektur
Jepang merupakan negara yang rentan mengalami gempa bumi drngan jumlah penduduk yang besar. Hal ini berpengaruh pada desain interior dan arsitektur bangunannya. Masyarakat Jepang cenderung memiliki bangunan dengan desain yang efisien dan fungsional. Hal ini menyebabkan banyak desain arsitektur yang inovatif dan unik.
Salah satu aspek yang terkenal dalam arsitektur Jepang adalah penggunaan bahan-bahan alami. Kayu, bambu, dan batu biasanya digunakan karena mampu menciptakan rasa harmoni dengan lingkungan sekitar. Penggunaan bahan alami juga membantu menjaga bangunan tetap sejuk di musim panas dan hangat di musim dingin. Aspek lain dalam arsitektur Jepang adalah bentuk kamar yang kecil dan sempit. Hal ini digunakan untuk menciptakan perasaan keintiman dan privasi.
4. Furniture
Banyak masyarakat Jepang yang hidup tanpa furniture. Mereka percaya bahwa furniture dapat menjadi pengalih perhatian dan menghambat kemampuan untuk hidup di masa kini. Furniture juga dianggap mahal dan menghabiskan banyak tempat. Maka dari itu, mereka cnderung tidak menggunakan furniture di rumah.
5. Zen
Zen merupakan aliran Buddhisme Mahayana yang berasal dari Tiongkok pada masa dinasti Tang. Zen menekankan pada meditasi duduk yang disebut zazen, dan penggunaan koan atau teka-teki untuk membantu siswa mendapatkan pencerahan. Zen mengajarkan bahwa pencerahan datang ketika seseorang melihat segala sesuatu sebagaimana adanya, tanpa pengaruh ego.
Jika dilihat, sumber keinginan materialistis biasanya didorong oleh ego. Kita terus memberi makan ego dengan barang-barang materi dalam jumlah banyak.
Meninggalkan hidup mewah dan mulai menerapkan hidup minimalis akan sangat bermanfaat untuk masa kini dan masa depan. (kmb/balipost)