Airlangga Hartarto. (BP/Dokumen Antara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-kura Bali diharap mampu mendatangkan investasi mencapai Rp104 triliun. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat mengunjungi KEK Kura-kura Bali, Sabtu (4/1).

Ia mengatakan seratusan triliun itu diharapkan bisa tercapai dalam 30 tahun ke depan. “Kunjungan ini adalah untuk melihat KEK Kura-kura Bali yang sudah diputuskan pemerintah menjadi kawasan ekonomi khusus dan sedang berproses, oleh karena itu harapannya total investasi yang bisa dicapai sekitar Rp104 triliun dalam 30 tahun ke depan,” kata Airlangga dikutip dari Kantor Berita Antara.

Baca juga:  Imigrasi Bali Deportasi Seorang Pria Kazakhstan

Airlangga memperkirakan bahwa kawasan tersebut hingga 2052 akan mampu menyerap 99 ribu tenaga kerja. Artinya, untuk jangka pendek 5 tahun pertama diprediksi mampu mendatangkan investasi Rp12 triliun dan membuka 5 ribu lapangan kerja.

Di lahan seluas lebih dari 500 hektare itu, Airlangga yang datang selaku Ketua Dewan Nasional KEK juga berharap pembangunan ini melengkapi KEK Sanur, karena keduanya hadir sebagai penunjang pariwisata. “Tentu saya berharap dengan dua kawasan ini ekonomi Bali lebih berkelanjutan dan Pemprov Bali membuat rancangan pembangunan, agar pengalaman selama pandemi kemarin itu tidak terulang, jadi ada alternatif daripada kegiatan ekonomi,” ujarnya.

Baca juga:  Tak Disiplin, Puluhan Peserta Kongres V PDIP Dijatuhi Sanksi

Menko Perekonomian menilai KEK Kura-kura Bali yang terdapat di kawasan Serangan, Denpasar Selatan, ini merupakan peluang baik untuk memperbaiki pertumbuhan ekonomi Pulai Dewata yang sempat tumbuh negatif dampak pandemi COVID-19.

Airlangga Hartarto menargetkan nantinya kawasan ini dapat menjadi wisata yang dicari wisatawan multi negara, dengan efek ganda mencapai 1,8 kali lipat. Ia mengambil contoh Kabupaten Batang, Jawa Tengah, yang memiliki kawasan industri dengan penyerapan investasi Rp17 triliun dalam 3 tahun.

Baca juga:  Bali Berpotensi Likuifaksi, Daerah Ini Lebih Rawan

Presiden Direktur PT Bali Turtle Island Development (BTID) Tuti Hadiputranto menambahkan nantinya di KEK Kura-kura Bali akan dibangun sekolah internasional, hotel, kawasan kebugaran, hingga marina sebagai lokasi kapal bersandar. Ia berharap, pemerintah terus mendukung pembangunan kawasan tersebut, sehingga sejalan dengan peta jalan Ekonomi Kerthi Bali

“Kami terus mengundang para investor untuk melakukan penanaman modal di kawasan Kura-kura Bali, khususnya investasi yang berkelanjutan, baik pada sektor pendidikan, kesehatan dan kebugaran, dan tentu saja pada sektor pariwisata termasuk marina dan resort,” tutupnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN