VAR
Ilustrasi. (BP/dok)
GIANYAR, BALIPOST.com – Bali menjadi pilot project Pemerintah Pusat untuk vaksinasi JE (Japannese enchepalitis). Dipilihnya Bali karena menjadi daerah endemis virus JE, dengan host virus Babi dan ditularkan melalui nyamuk Culex.

Untuk memberikan daya tahan terhadap serangan virus yang menyerang selaput otak ini, pemerintah menggelar vaksinasi massal untuk JE di tahun 2018 di Bali dengan sasaran anak usia 9 bulan hingga 5 tahun. Untuk Gianyar sendiri terdata 102.500 anak yang akan menjalani vaksinasi JE.

Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, dr. Ida Ayu Cahyani didampingi Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Tri Rusmini, Rabu (20/12) mengatakan vaksinasi JE akan dilangsungkan pada bulan Maret hingga April 2018. Pada tahun yang sama juga akan dilakukan vaksinasi MR atau vaksinasi untuk Campak dan Rubella dengan sasaran usia sama. “MR sasarannya juga sama dengan JE. Jadwalnya akan dilakukan September hingga Oktober secara serentak di seluruh Indonesia,” ujar Dayu Cahyani.

Baca juga:  Alot, Pembahasan Ranperda "Desa Wisata" Diperpanjang

Lebih lanjut Tri Rusmini menjelaskan, untuk ketersediaan vaksin telah ada di Provinsi. Dinas Kesehatan Gianyar sendiri telah melakukan persiapan baik SDM maupun sosialiasi mengenai vaksinasi JE ini. “Sosialisasi dilakukan lintas sektoral. Baik ke sekolah-sekolah maupun melalui layanan kesehatan,” ujar Rusmini.

Pada bulan vaksinasi JE nanti, di bulan Maret pihak Dinkes menyasar usia anak sekolah sehingga vaksinasi difokuskan ke sekolah-sekolah. Dari data 102,500, jumlah anak usia sekolah (6-15 tahun) adalah 71.820 anak. Untuk anak usia 9 bulan hingga 4 tahun yang berjumlah 30.680 anak akan disasar pada bulan April di tempat layanan kesehatan, baik itu Posyandu maupun Puskesmas.

Baca juga:  Kembali, Bali Kebagian 500 Ribu Dosis Vaksin COVID-19

Pola yang sama juga diberlakukan untuk vaksinasi MR dimana pada bulan September difokuskan pemberiannya pada anak usia sekolah dan Oktober pada usia 9 bulan hingga 4 tahun. Vaksinasi JE dan MR ini penting diberikan kepada anak usia sasaran mengingat kasus penyakit ini bisa dicegah dengan kekebalan tubuh yang mencul lewat vaksinasi. “Rencananya setelah vaksinasi ini berjalan, tahun depannya vaksinasi JE dan MR masuk ke imunisasi dasar yang menyasar anak usia 10 bulan,” jelas Rusmini. (Wira Sanjiwani/balipost)

Baca juga:  Pascapandemi COVID-19, Jumlah Penumpang Bandara Ngurah Rai Catat Angka Tertinggi
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *