Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Artha Ardana Sukawati menyerahkan bantuan keuangan dan hibah kepada Kabupaten Klungkung bertempat di Balai Budaya Ida I Dewa Agung Istri Kanya, Selasa (7/2). (BP/Ist)

SEMARAPURA, BALIPOST. com – Kerja ekstra keras Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjok Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) dalam mengimplementasikan visi pembangunan Daerah Bali, yaitu “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru yang dituangkan ke dalam 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru mendapatkan ‘applause’ tepuk tangan dari Bupati Klungkung, DPRD Bali Dapil Klungkung, Ketua dan Anggota DPRD Klungkung, Ida Dalem Semaraputra, Perbekel, Bendesa Adat, hingga tokoh masyarakat se-Kabupaten Klungkung. Apresiasi ini disampaikan saat acara tatap muka Gubernur Koster di Balai Budaya Ida I Dewa Agung Istri Kanya, Selasa (7/2).

Mengawali acara tatap muka di Kabupaten Klungkung, Gubernur Koster bersama Wagub Cok Ace menyerahkan beberapa bantuan. Yaitu, Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kepada Pemerintah Kabupaten Klungkung senilai Rp52,78 mikiar, Bantuan Aset Tanah kepada Pemerintah Kabupaten Klungkung sebanyak 36 Bidang Tanah dengan luas 7,65 Ha untuk penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten Klungkung, dan Bantuan Aset Tanah sebanyak 10 Bidang Tanah dengan luas 2,80 Ha untuk Pengempon Pura Sad Kahyangan Segara Penida, Desa Sakti, Nusa Penida. Sementara itu, terdapat juga BKK ke Pemerintah Desa se-Kabupaten Klungkung senilai Rp 3,23 miliar untuk tambahan penghasilan Perbekel dan Perangkat Desa, Hibah Uang kepada 122 Desa Adat se-Kabupaten Klungkung senilai Rp 36,6 miliar, dan BKK kepada 38 Subak dan Subak Abian se-Kabupaten Klungkung senilai Rp 820 juta.

Gubernur Koster menyampaikan rasa syukur, karena telah mampu menangani pandemi Covid-19 dengan strategi paling efektif. Sehingga Provinsi Bali meraih kategori terbaik, dan Bali kembali dipercaya menjadi daerah yang nyaman, aman, dan kondusif untuk dikunjungi oleh wisatawan domestik dan mancanegara. “Atas hal itulah, Gubernur Koster berani menerapkan kebijakan tanpa karantina mulai 7 Maret 2022, pertama di Indonesia atas persetujuan Pemerintah Pusat yang diiringi dengan meningkatnya kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Bali.

Baca juga:  Desa Adat Tunjuk Dukung Pelestarian Bahasa Bali

“Astungkara berkat restu alam Bali, titiang (saya,red) telah mencabut kebijakan yang berkaitan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh Bali. Kini pariwisata Bali telah pulih, sekarang di bulan Januari tahun 2023 rata-rata wisatawan domestik yang ke Bali perharinya mencapai 11.000 sampai 12.000, wisatawan mancanegara mencapai 12.000 sampai 13.000 perhari.

Pulihnya pariwisata Bali berdampak langsung pada pemulihan perekonomian Bali, secara bertahap bangkit kembali. Sekarang seluruh pelaku usaha pariwisata di Bali telah tersenyum berseri kembali, hunian hotel sudah penuh, restoran ramai pengunjung, juga objek wisata dikerumuni lagi,” ujar Gubernur Koster.

Percepatan pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali semakin dirasakan, karena Bali untuk pertama kalinya menjadi tempat Pertemuan Puncak Presidensi G-20 tanggal 15-16 November 2022. Pertemuan Puncak Presidensi G-20 dihadiri langsung oleh 17 Kepala Negara G-20, 3 Menteri Luar Negeri Wakil Kepala Negara G-20, 9 Kepala Negara Undangan, serta 14 Pemimpin Organisasi/Lembaga Internasional.

“Titiang juga perlu menyampaikan, telah menghadiri acara United Nations, Groundwater Summit 2022, tanggal 7-8 Desember 2022, di Markas Besar UNESCO, Paris. Titiang memberi sambutan untuk memastikan bahwa Bali sangat siap menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Water Forum Ke-10, tanggal 18-24 Mei tahun 2024, pertemuan sangat besar akan dihadiri lebih dari 30.000 orang peserta,” tandasnya.

Selain itu, kepemimpinan Gubernur Koster bersama Wagub Cok Ace mendapat “applause” tepuk tangan dari Bupati, DPRD, Ida Dalem Semaraputra, Perbekel, Bendesa Adat, hingga tokoh masyarakat se-Kabupaten Klungkung, karena telah berhasil melaksanakan pembangunan infrastruktur monumental dan fundamental di Bali. Diantaranya, Pembangunan Pelindungan Kawasan Suci Besakih di Karangasem; Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung; Pembangunan jalan shortcut Singaraja- Mengwi; Pembangunan 3 Pelabuhan sekaligus: Pelabuhan Sanur di Denpasar, Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida, dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan; Pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Buleleng; Pembangunan Bendungan Tamblang di Buleleng; Pembangunan Bendungan Sidan di wilayah Badung-Bangli-Gianyar; dan Pembangunan Tol Jagat Kerthi Bali, sepanjang 96 km, menghubungkan Gilimanuk-Mengwi.

Baca juga:  Komitmen Pj Gubernur Bali Terhadap Visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”

Dalam bidang pendidikan, Gubernur Koster juga telah dan sedang membangun sebanyak 17 SMA/SMK baru, guna meningkatkan layanan siswa baru yang diterima. Selain itu, mulai tahun 2023, ia juga memberlakukan sejumlah kebijakan baru.

Antara lain, pertama, memberikan bantuan biaya pendidikan dan perlengkapan siswa kepada 10.000 siswa miskin/sangat miskin dan bantuan biaya pendidikan kepada 500 mahasiswa miskin di seluruh Bali dengan anggaran sebesar Rp 21,2 miliar. Kedua, bantuan biaya BPJS Ketenagakerjaan untuk 1.326 orang sulinggih, 9.194 orang pemangku usia di atas 65 tahun, dan 22.000 orang pemangku usia dibawah 65 tahun, termasuk rohaniawan semua umat beragama, dengan total anggaran Rp 6,9 miliar, Ketiga, pemberian 1.000 Genta dan Siwakrana Sulinggih sebanyak 357 set, dengan total anggaran Rp 3,6 miliar. Keempat, Insentif Perangkat Desa se-Bali, terdiri dari 636 Sekdes, masing-masing Rp 500.000 per bulan, Kaur dan Kasi sebanyak 3.816 orang serta Kadus/KBD sebanyak 3.858 Ooang, masing-masing Rp 300.000 per bulan, dengan total anggaran Rp 31,4 miliar.

Khusus kepada Kabupaten Klungkung, Gubernur Koster dalam sambutannya mengajak bupati bersama jajaran, perbekel, lurah, bendesa adat, dan seluruh komponen masyarakat di Kabupaten Klungkung untuk melakukan penguatan dan pemajuan kebudayaan Bali dengan menggali dan menghidupkan lagi kekayaan budaya agar terangkat, berkembang, diberdayakan dan menjadi sumber penghidupan. Begitu juga penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali agar dilaksanakan secara tertib di Kabupaten sampai ke tingkat desa/desa adat.

Kemudian Perlindungan Pura dan Simbol Keagamaan betul-betul harus dilaksanakan. Jangan ngajak-ngajak wisatawan masuk ke halaman utama pura, namun radius kunjungannya harus diatur. Supaya kesakralan pura terjaga dengan baik. Selanjutnya, dibidang lingkungan, agar program Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai betul-betul dilaksanakan. Karena pasar tradisional masih menggunakan tas kresek. Jadi ini harus ditegakkan untuk jangan lagi menggunakan tas kresek, pipet plastik, dan styrofoam. Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber juga agar dituntaskan dan jangan lagi ada Tempat Pembuangan Akhir yang melakukan penimbunan sampah di suatu kawasan seperti TPA Suwung ini akan menjadi bom waktu. Untuk itu, sampah harus dikelola dengan baik.

Baca juga:  Desa Adat Yehembang Kauh Gelar Sapuh Leger Kolektif

Mengakhiri sambutannya, Gubernur Koster meminta seluruh lapisan masyarakat untuk menggunakan busana berbahan Kain Tenun Endek Bali setiap hari Selasa dan Busana Adat Bali setiap hari Kamis, Purnama, Tilem dan Hari Jadi Pemerintah Daerah. Supaya warisan leluhur Bali terjaga dengan baik dan menjadi pendukung sumber perekonomian masyarakat. Kemudian menggunakan produk lokal garam Kusamba. “Untuk itu saya mengajak Bupati Klungkung untuk tegas memberlakukan pemanfaatan garam Kusamba, beras, telur, daging, ikan, sayur, buah-buahan yang bersumber dari Klungkung ke Hotel/Restaurant, Pasar Swalayan, dan Pasar Modern supaya ekonomi Klungkung berputar dari hulu sampai ke hilir,” pungkas Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini.

Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta menyampaikan terimakasih kepada Gubernur Koster karena telah mendukung pembangunan di Kabupaten Klungkung. Seperti, Pembangunan Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul di Kecamatan Nusa Penida, Pembangunan Pusat Kebudayaan Bali, memberikan Hibah Tanah, Perbaikan Jalan, sampai Pembangunan Mall Pelayanan Publik. “Selain itu, Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten Klungkung telah menurun dari 5.35 persen di tahun 2021 menurun menjadi 1.96 persen pada tahun 2022, begitu juga terhadap pravelensi stunting di Klungkung telah menurun di tahun 2022 menjadi 7.7 persen. Semua ini berkat dukungan dari Bapak Gubernur Bali, Wayan Koster,” pungkas Bupati Suwirta. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN