GM Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurai Rai, Handy Heryudhitiawan pada acara khusus Bandara Internasional Ngurah Rai yang didedikasikan menjadi Bandara Kedamaian Sri Chinmoy, Rabu (8/2). (BP/eka)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pada Rabu (8/2) siang, Monumen Kedamaian Sri Chinmoy di Bandara I Gusti Ngurah Rai diresmikan. Acara berlangsung dari pukul 11.00 WITA hingga 12.00 WITA.

Peresmian ini berlangsung di terminal kedatangan internasional dan dihadiri oleh sejumlah penjabat Angkasa Pura I dan perwakilan dari Sri Chinmoy Oness Home Peace Run yang berasal dari berbagai negara.

Acara dibuka dengan penampilan band dari SMPK 2 Harapan yang menyanyikan berbagai lagu dari Bahasa Bali, Bahasa Indonesia, hingga Bahasa Inggris. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Sri Chinmoy Center serta General Manager Angkasa Pura I yang menjabat tahun ini dan yang terdahulu.

Baca juga:  Sambangi Samosir, Ny. Putri Suastini Koster Disambut Tari Tor-Tor

Sri Chinmoy sendiri merupakan warga Amerika yang menyebarkan kedamaian ke seluruh dunia. Ia membawa pesan kasih dan persatuan bagi umat manusia dari beragam budaya, suku bangsa, dan agama.

Bukan hanya di Bali, monumen semacam ini telah didirikan di beberapa bandara di Indonesia dan di dunia. Monumen ini berada tepat di taman, di luar area kedatangan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Handy Heryudhitiawan, General Manager Angkasa Pura I mengungkapkan bahwa Bali menjadi salah satu proyek utama dari Yayasan Sri Chinmoy. Monumen Sri Chinmoy didirikan dengan menyesuaikan taman yang sudah diperbaiki. “Ini menyesuaikan dengan taman yang sudah kita perbaiki. Taman yang dulu sempat dalam kondisi yang kurang terawat, pada COVID waktu itu. Kemudian kita perbaiki, kita tanami oleh tanaman-tanaman lain. Kemudian menyesuaikan dengan visi dari Sri Chinmoy,” ungkap Handy ketika diwawancarai setelah acara peresmian.

Baca juga:  Bandara Ngurah Rai Mulai Berlakukan Pemeriksaan Suhu Tubuh di Kedatangan Domestik

Sebagai bandara perdamaian, Handy melihat bahwa Bali merupakan milik dunia, sehingga ia merasa bahwa keberadaan monumen Sri Chinmoy di kedatangan internasional adalah hal yang tepat. “Ada dua (monumen). Jadi di kedatangan ada (monumen), dia masuk, itu di terminal ada (monumen). Itu juga rencananya akan dimodifikasi,” ujar Handy.

Sebelum puncak acara berlangsung, penyanyi dari Sri Chinmoy Center yang berasal dari 25 negara menyanyikan lagu yang dipersembahkan untuk Sri Chinmoy. Acara puncak ditandai dengan penyerahan penghargaan kepada Handy dan Herry A. Y Sikado selaku General Manager Angkasa Pura I yang terdahulu.

Baca juga:  Laporkan Tambahan Puluhan Kasus COVID-19, Ini 3 Penyumbang Terbanyaknya

Penutupan acara dilakukan dengan penyalaan obor yang ada di area monumen Sri Chinmoy. Penyalaan obor ini dilakukan pihak Angkasa Pura I sebagai simbol bahwa Bandara Kedamaian Sri Chinmoy telah diresmikan. (Septiari/balipost)

BAGIKAN