Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali, IB. Setiawan. (BP/win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali, IB. Setiawan mengatakan hingga saat ini kondisi seribuan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali pascagempa di Turki masih dalam keadaan aman. Kendati demikian, kondisi ini masih terus berproses.

Apalagi, penanganan antisipasi pasca gempa di masing-masing negara berbeda-beda. “Informasi terakhir komunikasi antara BP3MI Bali dengan KBRI di Turki, kondisi PMI asal Bali aman. Tetapi KBRI saat ini berproses terus. Karena kita tahu kalau situasi bencana tentunya pascabencana itu tiap negara berbeda antisipasinya. Setahu kami dari BP3MI, pihak KBRI kita sedang mendata,” ujar IB. Setiawan saat konferensi pers, Kamis (9/2) pagi.

Baca juga:  Denpasar Dilanda Bencana Pohon Tumbang

Setiawan mengakui bahwa ada satu WNI asal Bali yang meninggal akibat gempa di Turki. Namun, WNI tersebut sudah menikah dengan Warga Negara Turki.

Diungkapkan, bahwa berdasarkan data Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali, jumlah PMI asal Bali di Turki tercatat sebanyak 1.375 orang. Terdiri dari 255 pekerja laki-laki dan 1.120 orang pekeja perempuan.

Dari seribuan PMI ini, kebanyakan bekerja sebagai spa therapist. Jumlah PMI terbanyak berasal dari Kabupaten Buleleng, yaitu 401 orang.

Disusul Karangasem 228 orang, Gianyar 193 orang, Jembrana 121 orang, Bangli 119 orang, Tabanan 103 orang, Badung 81 orang, Denpasar 67 orang, dan Klungkung 59 orang. Sedangkan, PMI di luar Bali yang bekerja di Turki sebanyak 76 orang. Sehingga, total keseluruhan PMI Bali di Turki yang terdata di BP3MI sebanyak 1.451 orang.
Terkait apakah PMI asal Bali ini akan dipulangkan, Setiawan mengatakan masih menunggu arahan langkah-langkah dari KBRI di Turki. Apalagi, PMI memiliki perjanjian kontrak di tempat mereka kerja saat ini.

Baca juga:  Kasus Corona, Informasi Satu Pintu

Namun, mengingat situasi saat ini masih belum kondusif pasca gempabumi bermagnitudo 7,8 SR, Disnaker masing-masing daerah di Bali tetap berkoordinasi dengan KBRI. Terutama, langkah-langkah apa yang dipersiapkan untuk menindaklanjuti arahan tersebut. “Disnaker Bali sebagai koordinator Disnaker di 9 kabupaten/kota di Bali, sama kita juga standby dan pantau terus updatenya seperti apa, dan nantinya kita fasilitasi bersama dengan teman-teman Disnaker kabupaten/kota di Bali,” tandasnya.
Dikatakan, sejauh ini belum ada laporan dari keluarga PMI asal Bali terkait keberadaan keluarga mereka di Turki. Apalagi, data tentang kondisi PMI terus diupdate setiap hari oleh KBRI di Turki. Sehingga, informasi terkait kondisi keluarga mereka terus diketahui. (Winatha/balipost)

Baca juga:  Dari Polemik Tanah di Gilimanuk hingga Pelabuhan Serangan Jadi Kawasan Pelayaran Pariwisata
BAGIKAN