GIANYAR, BALIPOST.com – Di tengah situasi tak menentu Gunung Agung, sejumlah objek wisata di Kabupaten Gianyar nampak kembali ramai dikunjungi wisatawan. Akupansi wisata dikawasan seni ini pun mulai merangkak di angka 30 persen. Kondisi ini pun diharapkan terus meningkat jelang natal dan tahun baru.
Ramainya kunjungan wisata seperti yang tampak di Pura Batuan, di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Jumat (22/12). Terpantau dominan wisatawan ras India, Eropa dan Australia mengunjungi objek wisata tersebut. Mereka pun diperkirakan melakukan liburan personal, terlihat dari kendaraan yang digunakan dominan mobil sewaan. Sementara untuk bus yang biasanya mengakut wisatawan rombongan basar tidak terlihat.
Bendahara Pura Batuan, Wayan Kamar, mengakui kunjungan ke objek wisata pura kini meningkat 40-50 persen. Apabila diangkakan, jumlah kunjungan sejak akhir pekan ini rata-rata 400-500 pengunjung per hari. “Mungkin juga karena sekarang musim high season, turis mulai ramai,” ucapnya.
Kondisi ini dipandang sudah lebih baik, dibandingkan sebelumnya yang sempat anjlok sampai 20 persen. Dengan tingkat kunjungan sebelumnya di bawah 200 orang perhari. “Jadi pasca penutupan bendara beberapa hari itu, memang sempat turun jauh sekali,“ ungkapnya.
Pengunjung pun bisa menikmati keindahan arsitektur pura yang masuk dalam cagar budaya itu, seperti ukiran klasik. Pura Batuan menjadi salah satu jujukan turis karena merupakan jalur lintasan wisata Badung-Ubud. Sebelum ke Ubud, turis akan diajak mampir dulu oleh guide atau driver ke pura Batuan. “Rata-rata yang berkunjung saat ini turis Eropa, India. Kalau Tiongkok masih sedikit,” tukasnya.
Sementara untuk iuran masuk pura senilai Rp 10 ribu per orang. Dikatakan nilai tersebut merupakan dana punia ke pura. “Selanjutnya wisatawan yang berkunjung akan diberikan kamen sebelum memasuki areal pura,“ jelasnya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gianyar, Cokorda Ichiro Sukawati, mengatakan berdasarkan laporan yang ia terima memang kunjungan wisata ke Gianyar khususnya Ubud mulai kembali ramai. “Tapi prosentase okupansi penginapan masih berkisar 30 persen,” ujar Cok Ichiro.
Dia mengaku, dampak dari penurunan akupansi yang sempat menyentuh 15 persen itu, membuat sejumlah hotel berlomba-lomba memberikan paket diskon yang menarik turis. “Paket diskon sudah disediakan pihak hotel dan semua berlomba-lomba,” jelasnya.
Sementar Ketua Ubud Homestay Asosiasi (UHSA) I.B. Wiryawan memperkirakan terjadinya peningkatan kunjungan wisata akan diketahui setelah tanggal 26 Desember mendatang. “Perkiraan kita akupansi akan menyentuh 40 hingga 50 persen untuk tutup tahun ini, “ katanya.
Diakui bila perkiraan tersebut terjadi, diapstikan sudah ada penurunan kunjungan wisata sekitar 20 persen dibandingkan Desember tahun lalu. Pria akrab sapaan Gus De ini pun mengajak semua komponen pariwisata dan pemerintah untuk melakukan branding Gianyar secara keseluruhan. “ Misal seperti pembuatan video promosi yang nanti bsia ditayangkan di dalam maupun luar negeri, “ tandasnya. (manik astajaya/balipost)