SINGARAJA, BALIPOST.com – Dua truk pengangkut barang bertabrakan di Jalan Nasional Singaraja-Gilimanuk, Km 82.100 tepatnya di Banjar Dinas Tegal Bunder, Desa Sumberkelampok, Kecamatan Gerokgak. Dari kejadian ini, dua orang dilaporkan meninggal karena luka parah.
Kepala Seksi (Kasi) Humas AKP Gede Sumarjaya seizin Kapolres Buleleng, AKBP Made Dhanuardana, Rabu (15/2) mengatakan, lakalantas ini terjadi Senin (13/2) tengah malam. Berawal saat truk DK-8040-DO dikemudikan Edi Priyono (30), asal Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) datang dari Seririt menuju Gilimanuk.
Truk ini mengangkut penumpang, masing-masing Mohammad Azis Fikri (20) dan Andre Eko Wahyudi (42), duduk di samping sopir. Penumpang lain Mohamad Soleh (35), Siding (46), dan Muhammad Imbroni (37) duduk di belakang.
Ketika memasuki lokasi kejadian, tiba-tiba ban belakang sebelah kiri pecah. Akibatnya, truk oleng, hingga melaju liar ke jalur berlawanan.
Saat bersamaan dari arah berlawanan (Gilimanuk menuju Seririt) datang truk dengan nopol AG 9913 KI yang dikemudikan Edi Kurniadi (44) asal Bondowoso. Tak pelak, truk DK 8040 DO menghantam bagian depan truk AG 9913 KI. Truk nahas itu kemudian terguling dan terperosok pada got di pinggir jalan.
Gulungan kabel yang diangkut truk itu terlempar karena kerasnya benturan. Tragisnya, 3 orang penumpang yang duduk di belakang juga ikut terlempar ke jalan.
Dua orang penumpang ini, Siding dan Muhammad Imbroni dinyatakan meninggal dunia, karena luka berat yang dialaminya. Sedangkan, penumpang lain dan pengemudi truk mengalami luka ringan dan menjalani pengobatan di Puskemas Gilimanuk. “Jadi benar ada laporan lakalantas melibatkan 2 truk pengangkut barang. Dua penumpang mengalami luka berat dan meninggal, yang lain termasuk penumpang luka ringan, namun masih menjalani pengobatan di Gilimanuk,” jelasnya.
Sumarjaya mengatakan hasil pemeriksaan di lokasi kejadian dan keterangan para saksi, diduga lakalantas ini dipicu karena kelalaian pengemudi. “Kasusnya masih ditangani Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Buleleng, dan hasil pemeriksaan sementara penyebab lakalantas ini ada unsur kelalaian pengemudi yang tidak mengecek kondisi kendaraan dan mengemudi dalam kecepatan tinggi, sehingga menyebabkan lakalantas dan merenggut dua korban jiwa,” tegasnya. (Mudiarta/balipost)