Balap motor drag-bike. (BP/Ist)

BANGLI, BALIPOST.com – Tuan rumah Bangli siap menggelar kejuaraan super drag bike Seri I, di Sirkuit Landih, 4-5 Maret. Tujuannya, untuk menggali potensi bibit-bibit pembalap drag bike dari Bangli, sekaligus mencegah kawula muda balapan liar atau trek-trekan di jalan raya, termasuk membantu kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban berlalu-lintas.

Panitia Lokal Wayan Wahyu Pramana, di Bangli, Kamis (16/2), menuturkan, event in untuk para pembalap drag bike yang ingin menyalurkan bakat dan hobinya. “Selama ini, penyelenggaran kejuaraan drag bika, senantiasa memanfaatkan jalan raya, sehingga mengganggau lalu-laintas. Sedangkan di Bangli, disiapkan khusus bagi mereka yang menekuni balapan,” kata pria yang akrab disapa Koko ini?

Baca juga:  Tembok Penyengker Rumah Warga Roboh

Dikemukakan, sirkuit Landih ini masih gres, dan baru pertama kali dipakai lomba balap motor. Bahkan, upacara mlaspas bakal diselenggarakan pada 25 Februari. “Ke depan, Pemkab Bangli juga mengharapkan sirkuit ini, difungsikan untuk menghelat kejuaraan road-race,” ucap Koko.

Hajatan balap motor di sikuit Landih ini, melibatkan pembalap se-Bali dan luar Bali. Ketua Harian IMI Bali Tony Susiartono, menambahkan, sejauh ini sirkuit Landih belum diresmikan, tetapi banyak pembalap yang memanfaatkan arena lintasan balap motor tersebut. Ia menilai, balapan motor drag-bike masih tergolong sering dilombakan di Pulau Dewata, malahan terakhir diadakan di Pulau Serangan, Januari.

Baca juga:  Desa Adat Jelekungkang Rancang Agrowisata Durian

Tony sendiri bersiap-siap menghdiri Rakernas IMI Pusat, di Jakarta. Ia mengusulkan, supaya pengurusan Kartu Tanda Anggota (KTA) selama ini langsung online ke PP IMI. “Kami menyarankan agar dikelola Pengprov IMI, kemudian persyaratan administrasinya Pengprov IMI meneruskan ke PP IMI,” ujarnya.

Pasalnya, selama ini muncul keluhan dari berbagai provinsi, bagi anggota klub atau penghobi, mengirim langsung dan mengantongi KTA, tetapi IMI Bali tidak mengetahui siapa saja anggotanya maupun nama klubnya, baik komunitas roda 2 dan 4.. “Untuk yang sekadar penghobi cukup KTA mobility, serta KTA pro bagi yang biasa turun di event nasional,” terangnya. (Daniel Fajry/Balipost)

Baca juga:  Program 8 Jam di Sekolah Sulit Diterapkan di Bangli

 

BAGIKAN