Sejumlah pemuda membuat ogoh-ogoh untuk diarak saat malam Pengerupukan. (BP/Dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – Pemprov Bali tahun ini kembali menggelar lomba ogoh-ogoh se-Bali dalam rangka menyambut perayaan hari suci Nyepi. Di Kabupaten Bangli, jumlah yowana/sekaa teruna yang mendaftar untuk ikut lomba tersebut tergolong minim.

Dua hari jelang berakhirnya batas pendaftaran, tercatat baru ada 16 peserta yang mendaftar. Berdasarkan data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangli dari 16 peserta tersebut, paling banyak di Kecamatan Susut dan Tembuku masing-masing 5 peserta. Disusul Kecamatan Kintamani 4 peserta. Sementara peserta dari Kecamatan Bangli jumlahnya paling minim, hanya 2 peserta.

Baca juga:  Nyepi, Beban Puncak Listrik Diperkirakan 538,6 MW

Kabid Kesenian Disparbud Kabupaten Bangli, Nyoman Wiradana dikonfirmasi, Senin (20/2) mengatakan pendaftaran lomba ogoh-ogoh selama ini dibuka lewat online. Sesuai jadwal pendaftaran akan ditutup pada 22 Februari.

Wiradana mengakui jelang berakhirnya batas waktu pendaftaran, jumlah yowana/sekaa teruna yang mendaftar lomba ogoh-ogoh tergolong masih minim. Padahal yowana/sekaa teruna di Bangli yang membuat Ogoh-ogoh banyak.

Mengenai apa penyebab masih sedikit peserta yang mendaftar, pihaknya tidak bisa memastikan. Menurutnya kemungkinan salah satu penyebabnya karena adanya syarat NPWP. “Karena banyak nanya soal syarat NPWP. Kami sudah sampaikan kalau tidak punya NPWP dan kemudian dapat juara, tidak apa, bedanya di pajak saja. Mungkin kendala itu yang membuat banyak yang enggan daftar,” ungkapnya.

Baca juga:  Selama Nyepi, Telkom Matikan Layanan Indihome di Bali

Kemungkinan lain minimnya peserta yang mendaftar, karena banyak yowana/sekaa teruna yang belum siap berkompetisi membuat ogoh-ogoh dengan bahan ramah lingkungan sebagaimana yang disyaratkan.

Di sisa waktu pendaftaran yang tinggal dua hari lagi, pihaknya berharap jumlah peserta nantinya bisa bertambah. “Kalau pengalaman tahun sebelumnya, jelang detik terakhir banyak peserta yang daftar. Bahkan sampai tidak bisa masuk ke sistem. Karena kan daftarnya lewat online. Ya mudah-mudahan dalam dua hari ini ada banyak yang daftar,” kata Wiradana. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Bangli Petakan Ancaman di Musim Kemarau, Sejumlah Desa Ini Rawan Kekeringan

 

BAGIKAN