DENPASAR, BALIPOST.com – Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas mendapat banyak informasi aktivitas terjadi di Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan, Jumat (24/2). Salah satunya soal banyak penjual miras terutama arak yang diutarakan warga saat Jumat Curhat.
Selain itu adanya obat-obatan yang digunakan mencampur miras sehingga sering terjadi perkelahian juga menjadi keluhan warga. Salah seorang peserta Jumat Curhat pertanyaan penanganan kasus kriminal seperti pencurian di atas kapal, peredaran miras, dan setelah kapal sandar banyak yang menjajakan minuman arak kepada ABK. Diharapkan pihak kepolisian melakukan penertiban, apalagi banyak ABK yang datang dari luar daerah.
Menanggapi hal tersebut, Kapolresta Yugo mengatakan terkait miras yang beredar di kawasan Pelabuhan Benoa, kepolisian akan berupaya dengan pihak terkait melakukan pengawasan ketat. Sedangkan adanya obat-obatan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan badan pengawasan yaitu BPOM.
“Kami akan melakukan tindakan tegas apalagi ada yang terkait obat terlarang seperti narkoba. Terkait dengan obat-obatan digunakan untuk mencampur miras hendaknya jika ditemukan agar segera informasikan ke Polsek Pelabuhan Benoa,” tegasnya.
Yugo kembali menegaskan dirinya akan memberikan tindakan tegas terkait peredaran arak yang menyalahi aturan seperti tanpa izin dan lainnya yang dapat berdampak pada gangguan kamtibmas. Apalagi saat ini Pelabuhan Benoa menjadi pelabuhan internasional yang menjadi lokasi sandar kapal lokal maupun asing dengan m ribuan penumpang.
Kondisi ini juga berdampak meningkatkan aktivitas masyarakat di kawasan pelabuhan. “Saya menyampaikan apresiasi atas sinergitas kepolisian khususnya Polresta Denpasar dengan stakeholder di kawasan Pelabuhan Benoa, sehingga situasi keamanan sampai saat ini tetap kondusif. Selain itu setiap permasalahan yang ada dapat terselesaikan,” ujarnya.
Yugo mengharapkan masyakarat menyampaikan dan memberikan pertanyaan maupun masukan terkait permasalahan yang ada, terlebih di Bali sudah ada Forum Sipandu Beradat yang merupakan elemen terdekat dengan masyakarat yang selama ini telah mampu menyelesaikan setiap permasalahan dialami warga. (Kerta Negara/balipost)