suwasta
Tjokorda Bagus Oka (tengah baju putih) duduk bersandingan dengan Ketut Mandia (kiri) saat rapat pembahasan konsolidasi partai dan rekomendasi calon bupati dan wakil bupati di Sekretariat DPC di Desa Kamasan, Minggu (24/12). Dua tokoh tersebut dijagokan maju dalam Pilkada 2018 sebagai penantang incumbent. (BP/sos)
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Perhelatan Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) Klungkung mulai memanas. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang sebelumnya masih merahasiakan calon yang diusung, mulai membuka kartu. Pada rapat membahas konsolidasi partai dan rekomendasi calon bupati dan wakil bupati di Sekretariat DPC di Desa Kamasan, Minggu (24/12), partai banteng moncong putih ini menyatakan untuk menjagokan Tjokorda Bagus Oka dan Ketut Mandia (Bagia) sebagai penantang incumbent I Nyoman Suwirta dan Made Kasta (Suwasta) yang telah secara tegas diusung Partai Gerindra. Bahkan, rekomendasinya sudah turun terlebih dulu.

Ketua DPC PDI-P Klungkung, Anak Agung Gde Anom mengungkapkan pemilihan paket yang diberi nama “Bagia” itu tanpa didasari atas survai dari partai. Merujuknya pada sosok Tjok Bagus yang notabene bukan kader partai sebagai calon bupati dikarenakan mengacu pada pengalaman pilkada 2013, yakni adanya peluang untuk berkolaborasi dengan kandidat lain.

Baca juga:  Deklarasi KBS-Ace dan Aman Libatkan Puluhan Ribu Seniman

Sementara pada posisi calon wakil, terpilihnya Mandia dimaksudkan untuk memberi warna berbeda. Dalam artian paslon tidak seluruhnya non kader. “Pak Mandia selain sebagai kader, kan juga anggota DPRD Bali. Jadi bisa mengimbangi Tjok Bagus,” ungkapnya.

Mantan Ketua DPRD Klungkung ini menyatakan keputusan untuk mengusung paket itu secara de facto sudah bulat. Secara de jure akan disampaikan langsung pada 4 Januari 2018. “Pada 8 Januari akan dilakukan pendaftaran secara serempak,” jelasnya.

Sebelum munculnya Tjok Bagus, pendaftaran bakal calon bupati sempat diikuti kader PDI-P Tjokorda Gde Agung. Bahkan, nama ini digadang-gadang berpeluang besar untuk lolos. Namun, menurut Agung Anom, keputusan tetap datang dari DPP. “Paket ini sudah direstui, dengan menyampaikan alasan yang tidak mengada-ada. Ini juga sudah saya sampaikan ke Tjok Agung. Beliau sudah menyatakan untuk menerima,” bebernya.

Baca juga:  44,89 Persen Calon Kepala Daerah Pengusaha

Jika dibandingkan dengan incumbent, gerakan partai yang memiliki tujuh kursi di DPRD Klungkung ini untuk mengeluarkan rekomendasi sudah kalah start. Namun hal tersebut di nilai tak jadi penghambat untuk memperkenalkan paslon ke masyarakat. “Keterlambatan bersinergi dengan masyarakat, kita tidak masalah. Kita juga tahu namanya incumbent setelah dilantik jadi bupati. Pada dasarnya kita berusaha semaksimal mungkin untuk bekerja dengan melibatkan relawan maupun kader. Dari dulu kita juga sudah berproses,” sebutnya.

Pada pilkada serentak itu, PDI-P juga berpotensi dikeroyok. Sebab, sederet partai mulai dari Golkar, Nasdem, Demokrat, Hanura dan PKPI telah menyatakan untuk merapat mendukung incumbent. Agung Anom kembali menegaskan itu tidak menjadi persoalan. “Kalau masalah koalisi atau tidak, PDI-P sudah biasa. Kita sudah siap lahir batin, baik head to head maupun tidak. Kita yakin bisa memenangkan,” tegasnya.

Baca juga:  Mantan Bupati Buleleng Wirata Sindhu Berpulang

Sementara itu, Tjok Bagus yang hadir pada rapat itu menyatakan siap mengemban mandat untuk maju, meski dirasa cukup berat untuk menang. “Kita belum seratus persen melihat hitam di atas putih. Kalau saya diberikan tugas untuk maju, akan maju. Apapun kondisinya, kalau sudah diberikan rekomendasi untuk maju, kita siap. Kita ingin memperlihatkan demokrasi Klungkung sangat baik. Kita tidak ingin hanya melawan kotak kosong,” sebutnya.

Pria yang kalah melawan incumbent pada Pilkada 2013 ini mengaku komunikasi bersama PDI-P untuk maju hanya berlangsung beberapa pekan. Sejalan dengan itu, partai diharapkan bisa menjelaskan kepada angga puri terkait rekomendasi itu. “Partai perlu meyakinkan angga puri menjelaskan secara rasional, bahwa Tjok Bagus yang mendapat rekomendasi,” tegasnya.

Hal itu juga ditekankan Mandia. “Jangan sampai PDI-P dikatakan memecah belah angga puri,” tandasnya. (sosiawan/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *