NEGARA, BALIPOST.com – Sejumlah titik ruas jalan Denpasar-Gilimanuk hingga saat ini masih rusak. Padahal saat ini arus kendaraan baik yang masuk maupun keluar Bali melalui jalan tersebut mulai padat. Tetapi nampaknya perbaikan baru sebatas di wilayah Kota Negara dan timur. Sedangkan jalan menuju Gilimanuk di Sumbersari dan Melaya masih banyak ditemukan berlubang.
Sejumlah pengendara sepeda motor ditemui di Gilimanuk akhir pekan lalu mengungkapkan kekecewaannya jalan yang banyak berlubang. Terutama jalan arah Gilimanuk di wilayah Melaya dan Sumbersari. “Beberapa kali masuk di lubang sebelum masuk Gilimanuk, itu berbahaya sekali karena di jalur cepat,” tandas Andi, salah seorang pemotor menuju Jawa Tengah.
Bukan itu saja, selama perjalanan menuju Gilimanuk, di jalan yang sudah ditambal juga berbahaya lantaran tingginya yang berbeda dengan aspal sebelumnya. Terutama bagi pemotor rawan terjatuh ketika melintasi jalan tambalan tersebut. Pihaknya berharap pihak yang berwenang untuk memperhatikan hal tersebut. Apalagi angka kecelakaan di jalur nasional ini dalam setahun tinggi.
Hal serupa dikeluhkan pemotor lainnya, Ariyanto. Pria asal Jember yang hendak pulang ini mengaku seringkali mendapati jalan rusak baik arah Gilimanuk maupun Denpasar. “Sudah sering, setahun saya pulang dua kali masih saja rusak dan ada perbaikan. Tapi yang sudah ditambal, bolong lagi. Yang sering di Melaya sama di Mendoyo,” keluhnya.
Pihaknya juga berharap agar ada solusi untuk mengatasi jalan umum ini tidak berulang-ulang. Sehingga tidak setiap tahun ada perbaikan jalan di jalan Nasional itu.
Sementara itu PPK 03 Cekik-Batas Kota Tabanan, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah VIII, Yoni Sathia dikonfirmasi Selasa (26/12) mengatakan, sebenarnya sudah semua ruas jalan nasional di wilayah Jembrana diperbaiki (ditambal). Tetapi mungkin yang di wilayah Melaya dan Sumbersari yang dikeluhkan tersebut merupakan lubang baru. “Itu kerusakan baru karena curah hujan tinggi. Akan segera ditutup lubang-lubangnya,” terangnya.
Secara umum menurutnya kondisi jalan nasional di Bali lebih baik dibandingkan di Jawa dan Sumatera. Semestinya memang untuk titik-titik yang sering berlubang, menggunakan beton. Tetapi karena anggaran negara saat ini terbatas, sehingga sementara masih ditangani dengan pemeliharaan rutin. (surya dharma/balipost)