DENPASAR, BALIPOST.com – Pada perayaan HUT ke-64 Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali, Jumat (3/3), sebelas organisasi dan tokoh perorangan yang berkontribusi terhadap eksistensi PHDI dan berperan dalam masyarakat Hindu di Bali tahun 2023 diberikan penghargaan. Salah satunya Kelompok Media Bali Post (KMB).
Penghargaan ini diberikan karena selain media umum, Bali Post secara konsisten memuat konten-konten tentang seni, budaya, ritual, pura Hindu dan segala macam kekayaannya. Sehingga menjadi bacaan yang disukai oleh penggemar seni, budaya dan nilai-nilai Hindu.
Harian Bali Post sebelumnya adalah harian “Suara Indonesia” yang diterbitkan tanggal 16 Agustus 1948, dan berkembang dengan media cetak lainnya. Seperti, Denpasar Post, Bisnis Bali, Suara NTB, Bisnis Bandung, Bisnis Jakarta, Bisnis Surabaya, International Bali Post Edition, beberapa tabloid, seperti Lintang untuk anak-anak, Wiyata Mandala untuk Remaja, Tokoh, dan Bali Travel News. Mengikuti trend televisi, dibangun Bali TV pada tahun 2002, dengan program yang intens di bidang seni, budaya dan agama Hindu.
Ketua PHDI Provinsi Bali, I Nyoman Kenak mengatakan di usia 64 tahun banyak suka dan duka, tantangan dan hambatan, bahkan cobaan-cobaan berat yang dilalui PHDI Bali. Manakala tantangan begitu keras dan persaudaraan dalam ajaran “wasudewa kutumbhakam” benar-benar merupakan ujian yang harus diwujudkan. “Di tengah berbagai tantangan tersebut, kita bersyukur dan dibesarkan hati dan jiwa, cukup banyak tokoh perseorangan maupun tokoh-tokoh dalam organisasi, mensupport tugas-tugas pelayanan kami. Salah satunya Bali Post Group,” ujar Nyoman Kenak.
Dikatakan, sejatinya HUT ke-64 jatuh pada 23 Februari 2023. Secara nasional telah dirayakan di Denpasar.
Untuk PHDI Provinsi Bali dirayakan pada 3 Maret 2023. Perayaan dilakukan secara sederhana, namun penuh makna sebagai rasa syukur. “Kami mengajak semua pihak, baik umat Hindu di Bali maupun diluar Bali untuk selalu berpegangan tangan menjaga kebersamaan, mencegah potensi-potensi perpecahan umat Hindu sagilik-saguluk salunglung sabayantaka, Paras-Paros Sarpanaya. Wasudewa Kutumbakam,” tegas Nyoman Kenak.
Dharma Upapati PHDI Provinsi Bali, Ida Pedanda Gede Wayahan Wanasari berpesan agar PHDI Bali ke depan lebih baik dari saat ini. Terutama dalam melaksanakn tugasnya sebagai lembaga umat Hindu tertinggi di Bali. Sehingga, tidak ada lagi kejadian-kejadian yang membuat “leteh” lembaga PHDI Bali. Seperti kejadian oknum sulinggih di Buleleng yang mencoreng nama baik PHDI Bali. Atas kejadian itu, Ida Pedanda meminta agar PHDI Bali berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali melakukan upacara guru piduka.
Sementara itu, tokoh dan organisasi lainnya yang menerima penghargaan, yaitu Ida Pedanda Gede Wayahan Wanasari, Konjen Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar, Yayasan Sandi Pangkaja Majapahit-Denpasar, Gusti Mangka Jana dari Pura Agung Besakih, Majalah Sraddha, Paiketan Pasemetonan Trah Shri Arya Sentong Provinsi Bali, Gases Sesetan, I Wayan Sudirta, SH.,MH., Wayan Nardayana (Dalang Wayang Cenk Blonk), dan Drs. Wayan Tontra, MM.
Berbagai kegiatan serangkaian HUT ke-64 PHDI Bali juga telah dilakukan. Seperti, pembagian sembako ke panti asuhan yang ada di 9 kabupaten/kota se-Bali, dharma tula, siraman rohani di Lapas Kelas IIA Kerobokan, donor darah, dan bedah rumah yang sedang berproses. Perayaan HUT ke-64 yang mengusung tema “Melalui HUT PHDI Kita Tingkatkan Pelayanan Kepada Umat Untuk Indonesia Maju” dilaksanakan di Aula PHDI Bali, Denpasar. (Winatha/balipost)
