Tangkapan layar suporter sepakbola mini di Tegalbadeng Barat Kamis sore. Suporter merangsek ke lapangan dan saling lempar botol dan kursi. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Pertandingan antara Klub Pengambengan Vs Loloan Barat pada Kamis (9/3) ricuh. Laga Badeng Cup ini berlangsung di Tegalbadeng Barat, Kecamatan Negara.

Kericuhan menyebabkan ratusan penonton merangsek masuk ke lapangan dan tak bisa dibendung aparat yang melakukan pengamanan. Seorang warga dilaporkan mengalami retak tulang akibat keributan yang melibatkan massa banyak itu. Seorang anggota TNI yang melakukan pengamanan juga mengalami luka di kepala diduga akibat kena lemparan botol.

Sejumlah warga mengungkapkan keributan antar suporter terjadi usai pertandingan antara klub dari Loloan Barat dengan klub Pengambengan. Hasil akhir pertandingan memicu kerusuhan dan saling mengejek hingga timbul keributan.

Baca juga:  Kasus Keracunan Peserta Porcam, Keluarga Enggan Lakukan Otopsi

Kericuhan tak terkontrol karena massa merangsek masuk dari luar dan terjadi perkelahian hingga lemparan botol hingga kursi. Meskipun sudah dilerai petugas pengamanan, namun karena banyaknya massa suporter keributan tak terbendung.

Perbekel Tegalbadeng Barat, I Made Sudiana, membenarkan adanya kericuhan antarsuporter saat pertandingan semifinal sepak bola mini di desanya itu. Atas dasar insiden ini panitia maupun official dan petugas keamanan akan duduk bersama terkait kelanjutan turnamen sepak bola ini. “Harapan kami tidak dilanjutkan dengan kejadian ini, daripada nanti ada korban lagi,” kata Sudiana.

Baca juga:  Rencana Pabrik Pengolahan Limbah Medis di Tegalbadeng, Warga Penyanding Tak Setuju

Sejatinya bibit-bibit keributan dengan membludaknya suporter sudah terlihat sejak dua hari sebelumnya. Karena itu panitia mengantisipasi dengan menambah personil pengamanan dari TNI/Polri, Satpol PP, Pecalang dan Linmas sejak dua hari pertandingan sebelumnya.

Pada saat pertandingan semifinal Kamis sore, tim dari Pengambengan dan Loloan Barat ditonton banyak suporter fanatik. Keributan muncul saat usai pertandingan.

Suporter tim yang menang merayakan hingga ke tengah lapangan. Euforia yang berlebihan itu memicu emosi suporter lawan dan disinyalir ada lemparan botol air yang mengenai salah satu suporter. Sehingga terjadi saling lempar dan turun ke lapangan. “Begitu kejadian dua pintu kami buka agar warga keluar. Ada yang menendang, kebetulan enam bulan lalu warga ini baru sembuh patah kaki asal Loloan Barat. Kami langsung bawa ke rumah sakit,” katanya.

Baca juga:  Enam Tower Tidak Aktif Masih Berdiri

Panitia, menurutnya akan bertanggung jawab penuh pengobatan. Selain korban retak tulang, ada anggota keamanan TNI mengalami luka di bagian kepala diduga akibat lemparan botol. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN