Kapolsek Kuta Kompol Yogie Pramagita menemui pedagang saat melaksanakan Jumat Curhat di Pantai Seminyak. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Tak hanya wisatawan, maraknya aksi jambret juga meresahkan warga Seminyak, Kuta Badung. Selain itu aksi pelaku kejahatan dengan modus ganjal kartu ATM akhir-akhir ini marak.

Oleh kerena itu pihak kepolisian khususnya Polsek Kuta diharapkan lebih gencar melakukan patroli dan penangkapan. Hal ini terungkap saat Kapolsek Kuta Kompol Yogie Pramagita melakukan Jumat Curhat, Jumat (10/3).

Jumat Curhat kali ini bersama dengan UMKM dan Asosiasi Pedagang Pantai Seminyak (AP2S). “Kegiatan ini untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa rembug untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan yang ada di masyarakat. Silahkan nanti jika ada yang perlu disampaikan silahkan kita rembugkan di forum ini,” kata Kapolsek Yogie.

Baca juga:  Dalami Dugaan Kerugian Ratusan Miliar, LPD Sangeh Digeledah

Warga yang hadir langsung menyampaikan aspirasinya seperti Satgas Pantai Seminyak, Wayan Hotel mengapresiasi kinerja elemen Sipandu Beradat Kelurahan Seminyak sehingga keamanan di kawasan pantai sudah ditangani secara sinergi. Tokoh masyarakat menyampaikan saat ini cukup meresahkan adalah keberadaan para pelaku jambret yang sudah mulai beraksi.

Diharapkan kepolisian cepat menanganinya sehinggga tidak menjadi masalah dalam upaya pemulihan pariwisata. Selain itu, beberapa upaya sudah dilakukan mulai dari rapat koordinasi dengan para pengusaha di Seminyak untuk memasang CCTV sebanyak 2 titik ke arah jalan di depan tempat usahanya. Hal lain yang meresahkan para wisatawan yaitu keberadaan orang-orang yang mengintip transaksi para wisatawan di mesin ATM. Terkadang ada yang sampai beraksi dengan membuat macet kartu ATM agar hal ini dijadikan atensi juga oleh pihak kepolisian.

Baca juga:  Kuta

Menanggapi beberapa keluhan masyarakat tersebut, Kompol Yogie mengatakan, untuk masalah jambret pihaknya sudah berupaya menangani dengan menangkap beberapa pelaku dan melakukan tindakan tegas. Namun ditengah bangkitnya pariwisata ternyata mereka juga semakin banyak beraksi.

Di wilayah Kuta yang menjadi atensi yaitu masalah jambret, copet dan money changer ilegal. Untuk money changer tersebut sudah mulai menurun dan yang mulai naik saat ini adalah copet serta jambret. “Terkait dengan kasus ATM nanti akan kami terjunkan Opsnal Reskrim untuk menindaklanjutinya,” tegasnya. (Kerta Negara/balipost)

Baca juga:  Chris Salans Group akan Buka "Spice by Chris Salans" di Seminyak
BAGIKAN