Nani Wijaya. (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com –  Industri hiburan tanah air hari ini berduka. Aktris senior Nani Wijaya dikabarkan meninggal di RS Fatmawati pada pukul 3.28 WIB.

Kabar tersebut disampaikan oleh sang putri Cahya Kamila melalui akun media sosialnya. Berita kepergian dari aktris senior ini pun langsung disambut ucapan duka cita dari aktor dan aktris Tanah Air.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, belum ada informasi lebih lanjut terkait penyebab dari wafatnya sang aktris senior. Sebelum dimakamkan, jenazah akan disemayamkan di rumah duka yang berlokasi di Sentul City Selatan, Jawa Barat.

Dra Hj Nani Widjaja atau yang akrab disapa Nani Wijaya lahir di Cirebon, Jawa Barat pada tanggal 10 November 1942. Mendiang memulai karirnya sebagai seorang aktris sejak tahun 1958 melalui film yang berjudul “Linda”.

Tak berhenti sampai di situ, Nani Wijaya pun kembali mendapatkan kesempatan tampil menjadi pemain pembantu dalam “Darah Tinggi” pada tahun 1960. Satu tahun berselang, Nani Wijaya akhirnya mendapat tawaran untuk tampil sebagai pemeran utama dalam “Di Balik Dinding Sekolah”. Kemudian, sekitar tahun 1962 hingga 1968 Nani Wijaya diketahui lebih banyak bermain sebagai pemeran pembantu. Misalnya pada “A Sing Sing So”, “Njanjian di Lereng Dieng”, dan “Petir Sepandjang Malam”.

Nama Nani Wijaya sendiri pun digunakan sebagai nama karakter asli dalam Sri Asih ciptaan R. A. Kosasih pada tahun 1954 yang kemudian diadaptasi ke layar lebar dengan diperankan oleh Mimi Mariani.

Baca juga:  Peran Jurnalis Diingatkan Jaga Demokrasi

Pencapaian

Lama berkecimpung di dunia akting, Nani Wijaya sempat mendapatkan penghargaan atas karya-karyanya. Selama berkarir, Nani Wijaya diketahui sempat memenangkan dua Piala Citra untuk kategori Aktris Pendukung Terbaik.

Piala Citra pertama ia dapatkan pada tahun 1978 lewat film “Yang Muda Yang Bercinta”. Kemudian, dia kembali mendapatkan Piala Citra yang kedua pada tahun 1983 melalui film “Kartini”.

Tak hanya mendapatkan Piala Citra saja. Nani Wijaya juga dianugrahi penghargaan Lifetime Achievement Award di Festival Film Bandung pada tahun 2010.

Nani Wijaya juga sempat mendapatkan nominasi di Indonesian Movie Actors Awards dan Piala Maya pada tahun 2012 dalam kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terfavorit dan Aktris Utama Terpilih.

Kemudian terakhir pada tahun 2021 dan 2022, Nani Wijaya juga menerima penghargaan Lifetime Achievement Award di Indonesian Movie Actors Awards.

Nani Wijaya juga dinobatkan sebagai anggota Golden Girls bersama Ida Kusumah, Connie Sutedja, dan Rina Hassim. Penobatan ini diberikan lantaran Nani Wijaya dianggap sebagai wanita yang berkarier harum di dunia perfilman.

 

Meskipun telah malang melintang di dunia akting, namun salah satu karakter yang sangat ikonik dari Nani Wijaya adalah sebagai Emak di sinetron komedi (sitkom) Bajaj Bajuri. Serial tersebut pertama kali disiarkan pada tahun 2002 hingga 2007.

Baca juga:  Tangani Sampradaya Non-Dresta Bali, Sejumlah Poin Ini Diusulkan

Selain itu, Nani Wijaya juga banyak berperan dalam judul-judul sinetron yang hit pada masanya. Misalnya seperti “Wah Cantiknya” dan “Si Cecep”. Dalam sinetron tersebut, Nani Wijaya berperan sebagai Emak Cecep dimana saat itu lawan mainnya adalah aktor Anjasmara.

Tak hanya itu saja, Nani Wijaya juga tampil di judul sinetron hit tahun 2000an lainnya seperti “Cintaku di Rumah Susun”, “Cinta SMU”, “Pintu Hidayah”, “Intan”, “Mawar”, “Mutiara”, “Sekar”, “Isabella”, “Cahaya”, “Mister Olga”, “Kemilau Cinta Kamila”, “Putri yang Ditukar”, “Tukang Bubur Naik Haji” dan masih banyak lagi.

 

Beberapa tahun belakangan, sosok Nani Wijaya semakin jarang tampil lagi di layar kaca. Sebelum meninggal dunia, Nani Wijaya sempat dikabarkan mengidap beberapa penyakit seperti stroke, darah tinggi dan komplikasi lainnya.

Oleh sebab itulah, Nani Wijaya lebih banyak beristirahat dan berbaring di tempat tidurnya. Kemudian, Nani Wijaya juga diketahui sempat mengalami gangguan lanjutan yakni infeksi dan komplikasi ginjal. Nani Wijaya menderita luka di belakang tubuh tepatnya di tulang ekor hingga harus mendapatkan perawatan intensif.

Pada awal Maret lalu, Nani Wijaya juga dikabarkan sempat mengalami sesak nafas dan dilarikan ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Nani Wijaya mengalami hal tersebut karena adanya lendir di paru-paru yang menyumbat saluran nafasnya.

Baca juga:  Kasus Foto Bugil, P2TP2A Buleleng Segera Beri Pendampingan

Kendati demikian, Nani Wijaya juga sempat melewati masa sakitnya. Setelah sebelumnya diketahui tak bisa menggerakkan kaki, dia pun kemudian bisa merespons kecil. Sayangnya, beberapa hari ini kondisi Nani Wijaya pun kembali memburuk.

 

Walaupun sudah lama vakum dari dunia akting, namun Nani Wijaya juga telah menurunkan bakat aktingnya kepada sang putri yakni mendiang Sukma Ayu dan juga Cahya Kamila.

Mengikuti jejak sang ibu, Cahya Kamila juga telah berperan dalam beberapa judul seperti “Ummi Aminah” pada tahun 2012. Pada film tersebut pun, Cahya Kamila beradu akting dengan ibundanya. Kemudian, Cahya Kamila juga sempat tampil di “Maling Kutang” pada 2009, “Pinky Promise” pada 2016, dan “Arwah Tumbal Nyai: Tumbal” pada 2020.

Kini, Cahya Kamila pun diketahui sedang aktif dalam sebuah sinetron berjudul “Kesetiaan Janji Cinta”. Sinetron tersebut baru saja dimulai pada tanggal 6 Maret lalu. Pada sinetron tersebut, Cahya Kamila berperan sebagai Dina.

Tak hanya itu, Cahya Kamila juga aktif menjadi seorang content creator di YouTube. Dalam channel Cahya Kamila Official, dia sudah memiliki sekitar 1.600-an pengikut. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *