DENPASAR, BALIPOST.com – Pada 2018, RSUP Sanglah merencanakan sejumlah pengembangan. Beberapa pembangunan yang menggunakan dana APBN telah disetujui Kementerian Kesehatan sebagai pemberi dana pembangunan RSUP Sanglah.
Direktur Utama RSUP Sanglah, dr. I Wayan Sudana, M.Kes menjelaskan, rencana pengembangan tersebut yaitu penambahan satu unit cobalt seharga Rp 12 miliar tahun 2018 untuk pelayanan radioterapi. Pengadaan satu set alat CUSA (alat untuk bedah saraf), pengadaan USG, pengadaan satu set alat Intra Operative Monitoring (IOM) yaitu alat yamg dipergunakan untuk melakukan pengawasan integritas struktur saraf selama pelaksanaan operasi.
RSUP Sanglah juga akan melakukan pengadaan 2 unit freezer jenazah, pengadaan 2 unit lampu operasi untuk mengoptimalkan pelayanan di kamar operasi, pengadaan 15 unit nebulizer, pembangunan banker untuk linac. Pembangunan banker akan dilakukan tahun 2018, sementara alat linac seharga Rp 40 miliar diadakan tahun 2019.
Tahun 2018 juga dilakukan pembangunan gedung parkir sistem knock down dengan daya tampung 600 sepeda motor. Pembangunan gedung ibu dan anak terpadu, pembangunan gedung kanker terpadu, master plan dan RTRK, dan mencari ijin lingkungan termasuk ijin AMDAL, termasuk penambahan tempat tidur.
Pembangunan kanker terpadu ini menghabiskan anggaran Rp 300 miliar. Gedung ibu dan anak terpadu menghabiskan anggaran Rp 500 miliar dengan target pembangunan fisik mulai tahun 2018. “Gedung ibu dan anak terpadu konsepnya hampir sama dengan layanan kanker terpadu. Yaitu pasien ibu dan anak dilayani di gedung yang sama sehingga lebih cepat dan efisien,” jelasnya.
Pembangunan tempat parkir juga akan dilakukan di 2018 dengan menghabiskan anggaran Rp 13 miliar. Pembangunan parkir akan menggunakan dana dari Badan Layanan Umum (BLU) RSUP Sanglah. Yaitu pendapatan yang diperoleh dari RSUP Sanglah. Perencanaan-perencanaan tersebut dilakukan secara bertahap.
Perencanaan yang membutuhkan dana tidak sedikit tersebut optimis bisa dijalankan karena beberapa rencana pengembangan telah disetujui Menkes. “Memang membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Bahkan sampai ratusan miliar. Rupanya itu didengar dan bisa diterima, sehingga kita bisa diberikan alokasi untuk pembangunan,” sebutnya.
Direktur Umum dan Operasional RSUP Sanglah, Dra. Nining Setiawati menambahkan, RSUP Sanglah membangun parkir tahun 2018 dengan menggunakan dana BLU. Sementara sumber pendapatan dari pengelolaan parkir, RSUP Sanglah hanya mendapatkan bagian 35 persen dari pemasukan. “Kami tidak mengelola parkir, kami hanya menyediakan lahan,” tegasnya. (Citta Maya/balipost)