Calon penumpang pesawat berjalan di Terminal Keberangkatan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat (17/3/2023). (BP/Dokumen)

JAKARTA, BALIPOST.com – PT Angkasa Pura I (Persero) menyiagakan tiga bandara 24 jam penuh selama periode angkutan Lebaran pada 15-30 April 2023. Ketiga bandara ini adalah Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bandara Sultan Hasanuddin, dan Bandara Sam Ratulangi. Demikian disampaikan Direktur Utama AP I Faik Fahmi di Jakarta, Selasa (21/3) dikutip dari Kantor Berita Antara.

Faik menjelaskan secara total selama periode angkutan Lebaran 2023, pengelola 15 bandara itu akan beroperasi selama 223 jam operasi. “Tapi perlu kami sampaikan, bahwa posisi seluruh bandara AP 1 standby mengoperasikan 24 jam. Jadi walaupun ada jam operasi tapi kita posisinya standby 24 jam. Artinya kalau ada perlu tambahan jam operasi, kita akan dengan sangat fleksibel menyesuaikan,” tuturnya.

Baca juga:  Raka Sudewi Dicekal ke LN Belum Tersangka Kasus SPI Unud, Kejati Ungkap Alasannya

AP I memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada 18 April 2023 dan arus balik akan terjadi pada 26 April 2023. Perseroan juga optimistis dapat melayani sekitar 3,38 juta penumpang angkutan Lebaran 2023 atau naik sekitar 36 persen dibandingkan jumlah penumpang pada angkutan Lebaran 2022.

Sementara itu trafik penerbangan di periode angkutan Lebaran 2023 diproyeksikan mencapai 27.510 penerbangan atau naik sekitar 28 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022.

Baca juga:  Pasien Sembuh Nasional Bertambah Lampaui Kasus Baru, Selisihnya 2.532 Orang

Untuk memastikan pelayanan secara efektif dan efisien, AP I menerapkan konsep implementasi manajemen operasi berbasis trafik.

“Dari mulai pelaksanaan operasi jam operasi itu menyesuaikan berdasarkan trafik yang dilayani dan ini sudah kita lakukan dan cukup efektif, termasuk saat pandemi COVID-19 juga kita bisa mengefisienkan cukup signifikan. Pelayanan kita menjadi efektif,” katanya.

Faik berharap konsep manajemen operasi berbasis trafik dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional, mengoptimalisasi penggunaan sarana dan prasarana bandara, meningkatkan pelayanan dan optimalisasi manajemen sumber daya.

Baca juga:  Dari Pemuda Nusa Penida Dianiaya hingga Jasad WN Australia akan Diautopsi

“Ini penting buat untuk AP 1 karena ini sifatnya mengelola bandara kita secara efektif jadi ini pendekatan yang cukup efektif,” katanya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *