Dua warga negara asing (WNA) asal Nigeria di Bali dideportasi lewat Bandara Ngurah Rai, Bali. (BP/Antara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Denpasar, Bali, mendeportasi dua warga negara asing (WNA) asal Nigeria di Bali. Mereka tidak mampu membayar denda, setelah tinggal melebihi masa berlaku visanya (overstay).

Kepala Rudenim Denpasar Babay Baenullah dalam siaran tertulisnya di Denpasar, Sabtu, menyampaikan dua WNA itu yang berinisial COO (26) dan SMR (33) dideportasi melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, menuju negara Bandar Udara Internasional Murtala Muhammed, Lagos, Nigeria, Jumat (31/3). Babay menambahkan enam petugas Rumah Detensi Imigrasi Denpasar mengawal ketat pemulangan paksa COO dan SMR sampai keduanya masuk ke dalam pesawat.

Baca juga:  "Autogate" di Bandara Ngurah Rai Resmi Beroperasi, Imigrasi Klaim Pelintas Cuma Perlu 25 Detik Jalani Pemeriksaan

Dikutip dari Kantor Berita Antara, Babay menjelaskan COO masuk ke wilayah Indonesia pada awal Desember 2022. Sementara SMR tiba di Indonesia pada akhir Desember 2022.

COO overstay selama 37 hari, dan SMR selama 46 hari. Menurut dia, sesuai aturan keimigrasian di Indonesia memperbolehkan orang asing yang overstay untuk membayar denda, apabila kelebihan masa tinggal belum lebih dari 60 hari.

Akan tetapi, lanjut dia, jika mereka tidak mampu membayar denda, maka Imigrasi dapat mendeportasi orang asing tersebut dan mencekal mereka agar tidak masuk kembali ke Indonesia.

Baca juga:  Ajak Milenial Kuasai Teknologi, Bupati Giri Prasta Gandeng STMIK Primakara

“Orang asing yang tidak membayar biaya beban (denda, red.) dapat dikenai tindakan administrasi keimigrasian berupa deportasi dan penangkalan,” kata Babay menyampaikan isi Pasal 78 ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.

Denda yang harus dibayarkan WNA overstay Rp1 juta per hari per orang.

Dalam siaran tertulis yang sama, Kepala Rudenim Denpasar menyampaikan COO dan SMR ditangkap oleh Imigrasi saat mereka menggelar operasi gabungan bersama instansi lainnya.

Baca juga:  Galungan, Pertamina Tambah Pasokan Elpiji 10 Persen

Keduanya ditangkap di rumah kontrakan, di daerah Dalung, Denpasar Utara. Operasi gabungan itu merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat yang mencurigai aktivitas sekelompok WNA Nigeria di rumah kontrakan tersebut.

Keduanya mengaku berencana berbisnis di Indonesia, tetapi masih menunggu proses izin visa tinggal terbatas, yang dijanjikan oleh temannya.

Dua WNA itu setelah menjalani pemeriksaan dari Imigrasi sempat ditahan selama 11 hari di Rumah Detensi Imigrasi Denpasar, sebelum akhirnya dipulangkan paksa ke negara asalnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *