Kondisi bangunan meru tumpang lima di Pura Watu Klotok, Desa Tojan, Klungkung cukup memprihatinkan. Saka (tiang penyangga) meru yang dibangun sejak 2001 tersebut atap ijuknya miring dam disangga bambu. (BP/kmb)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Kondisi bangunan meru tumpang lima di Pura Watu Klotok, Desa Tojan, Klungkung cukup memprihatinkan. Saka (tiang penyangga) meru yang dibangun sejak 2001 tersebut atap ijuknya miring. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pengempon pura terpaksa menyangga bangunan meru tersebut menggunakan bambu.

Pemangku di Pura Waktu Klotok, Jero Mangku Ketut Suantika, mengatakan, sudah sejak lama meru menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Namun, kondisinya semakin parah pascaditerjang angin puting beliung. “alau ada angin kencang, keluar bunyi kretek-kretek dan meru juga seperti oleng. Apalagi saat paing Anggarkasih Julungwangi lagi kena angin keras. Sampai ada bunyi kretek-kretek cukup keras. Kami para pemangku sampai takut,” ujar Jro MangkuSuantika, Minggu (2/4).

Baca juga:  Rekor Baru Tambahan Kesembuhan Pasien COVID-19 Nasional, Lima Provinsi Ini Peyumbang Terbanyaknya

Melihat kondisi tersebut, Jero Mangku Suantika didampingi Jero Mangku Made Subrata mengatakan kalau para prajuru mengambil langkah antisipasi. Caranya, memasang penyangga terbuat dari bambu di sekeliling meru. Harapannya agar kerusakan bangunan tidak semakin parah dan juga menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain meru tersebut, …

Baca selengkapnya di media partner DENPOST.id

BAGIKAN