Proyek beton kurus di Jalan Batukandik-Guyangan, yang diprotes Anggota Komisi II DPRD Klungkung. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pengerjaan proyek beton kurus sepanjang Jalan Batukandik-Guyangan, Nusa Penida, mendapat sorotan tajam dari Komisi II DPRD Klungkung. Dalam sidak, proyek dari APBD Kabupaten ini dinilai sangat mengecewakan, karena dinilai dikerjakan asal-asalan.

Anggota Komisi II DPRD Klungkung Komang Suantara, Jumat (7/4) menilai pengerjaannya sudah tak sesuai dengan perencanaan dan harus dilakukan evaluasi total, agar tidak merugikan masyarakat setempat. Suantara saat melihat pengerjaan proyek ini dalam sidak belum lama ini, mengaku sangat kecewa.

Seharusnya pengerjaan beton kurus di pinggir jalan, diawali dengan galian tanah sedalam minimal 10 cm, agar beton tidak amblas. Tetapi, saat sidak pihaknya justru menemukan proyek beton kurus justru langsung diproses tanpa melakukan galian.

Baca juga:  Nusa Penida Bersiap Sambut Wisatawan, Sejumlah Pembangunan Infrastruktur Tetap Berjalan

Ini, berpotensi mengakibatkan proyek beton kurus ini cepat rusak saat dilalui kendaraan maupun mudah hanyut saat hujan lebat. “Beginilah kualitas pengerjaan proyek di Nusa Penida, kalau tidak diawasi, maka hasilnya tidak sesuai perencanaan. Tidak ada yang bertahan lama. Tidak heran, proyek baru selesai, sudah rusak lagi,” kata Suantara.

Suantara mengajak masyarakat Nusa Penida untuk bersama-sama mengawasi pengerjaan proyek fisik di Nusa Penida. Laporkan kepada legislatif maupun eksekutif, agar menjadi atensi bersama.

Baca juga:  Beri Kuliah Umum di STAHN Mpu Kuturan, Koster Semangati Gen Z

Sehingga pengerjaan yang dilakukan di lapangan, terealisasi sesuai dengan perencanaan. Suantara juga memperingatkan eksekutif, untuk melakukan monitoring langsung ke lokasi. Sebab, fakta-fakta menunjukkan pengerjaan beton kurus sepanjang jalan Batukandik-Guyangan ini harus dilakukan evaluasi total.

Dalam waktu dekat, pihaknya menegaskan akan memanggil dinas terkait untuk meminta penjelasan, sejauh mana eksekutif mampu memberikan pengawasan terhadap realisasi proyek infrakstruktur pemerintah daerah yang ditengarai banyak dikerjakan asal-asalan. Dia juga meminta pertanggungjawaban eksekutif, karena hal-hal seperti ini, selama ini terkesan ada pembiaran.

Suantara menegaskan, sidak juga akan dilakukan pada lokasi-lokasi lainnya, guna memaksimalkan fungsi-fungsi pengawasan yang melekat pada anggota dewan.

Baca juga:  Hutan Mangrove Di Nusa Lembongan Terkikis

Kepala Dinas PUPRPKP Klungkung Made Jati Laksana, saat dihubungi terkait persoalan ini mengatakan paket jalan Batukandik-Guyangan dianggarkan di dalam APBD Kabupaten senilai Rp 3,4 miliar. Proyek ini dikerjakan sepanjang 3,64 km dengan lebar 3 meter.

Ia membantah bahwa pengerjaannya di lapangan dilakukan tanpa galian. Proyek beton kurus tersebut, menurut dia sesuai kontrak memang harus dilapisi agregat setebal 10 cm. “Untuk paket Jalan Batukandik-Guyangan, beton kurus sudah diisi lapisan agregat sebelum dibeton dengan tebal 10 cm dan lebar 50 cm,” tegasnya. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN