Sejumlah warga di Pasar Umum Negara mendatangi Kantor DPRD Jembrana, Selasa (11/4) menyampaikan aspirasi mereka terkait revitalisasi pasar umum. (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Puluhan warga yang merupakan pedagang di Pasar Umum Negara mendatangi Kantor DPRD Jembrana, Selasa (11/4). Sekitar 50 warga ini tergabung dalam Paguyuban Sanji Merta dan menyampaikan aspirasi mereka terkait rencana revitalisasi induk di Jembrana itu. Pedagang merasa khawatir, bilamana dilakukan revitalisasi, akan membuat pasar sepi, seperti yang terjadi di tempat lain.

Para pedagang ini diterima langsung Ketua DPRD Jembrana, Ni Made Sri Sutharmi. Dalam penyampaiannya, para pedagang mengaku tidak menolak revitalisasi pasar. Akan tetapi mereka khawatir bila dilakukan dengan bangunan bertingkat, pasar akan sepi. Terlebih ada pembagian surat pernyataan tempat relokasi yang mereka nilai sebagai ancaman bagi pedagang. Sebab, bila mereka tidak menandatangani surat itu, izin berdagang mereka di pasar tidak diperpanjang.

Baca juga:  Dari Pria Tamatan SMP Dibui 8,5 Tahun hingga Denpasar Tawarkan "Work from Sanur"

“Kami khawatir bila pasar dibangun bertingkat, sama seperti di daerah lain di Bali pasar tidak berfungsi maksimal (sepi). Revitalisasi ini juga tanpa sosialisasi, tiba-tiba langsung surat pernyataan relokasi,” terang Ketua Paguyuban Sanji Merta Pasar Umum Negara, Putu Gede Eka Sasthujana.

Pedagang menurutnya tidak menolak untuk revitalisasi, tetapi meminta agar dalam pembangunan disesuaikan dengan keinginan warga pasar. Revitalisasi bangunan pasar umum ini memang perlu mengingat sudah berumur. Tetapi semestinya dilakukan sosialisasi melibatkan para pedagang, sehingga ada komunikasi dua arah. “Kami menunggu sosialisasi, baik itu desain dan teknisnya,” ujar Eka Sasthujana.

Baca juga:  Satpol PP Sidak Pedagang Kaki Lima

Termasuk juga terkait relokasi, warga belum menerima informasi tersebut. Ketua DPRD Jembrana, Ni Made Sri Sutharmi mengatakan, kedatangan puluhan warga pasar umum negara ini menyampaikan aspirasi mereka berkaitan rencana revitalisasi. Tetapi paguyuban menyebutkan belum ada sosialisasi dari pemerintah terkait rencana revitalisasi ini. Sehingga muncul kekhawatiran dari mereka.

Diakuinya memang untuk anggaran program dan kegiatan revitalisasi itu sudah terpasang dalam APBD Jembrana. Secara umum, warga pasar tidak menolak adanya revitalisasi, namun warga pasar mengharapkan agar dibahas bersama terkait pembongkaran atau pembangunan pasar terbesar di Negara ini. “Mereka meminta agar dapat duduk bersama, membahas baik itu model yang dibangun atau konsepnya,” terangnya.

Baca juga:  Protes Tarif Retribusi, Pedagang Ruko Pasar Banyuasri Datangi DPRD Buleleng

Dewan akan memfasilitasi agar warga pasar dapat bertemu langsung dengan eksekutif. Tujuan revitalisasi pasar ini menurutnya berdampak baik bagi kemajuan daerah dan menunjang perekonomian.

Begitu juga terkait dengan relokasi pedagang yang direncanakan dilakukan di Lapangan Umum Dauhwaru, menurutnya harus dikaji lebih lanjut. Apalagi lokasinya sangat berdekatan dengan Pasar Umum Jembrana. Ketua DPRD mengaku akan meminta penjelasan dari OPD terkait yang menangani dalam waktu dekat ini. (Surya Dharma/Balipost)

BAGIKAN