DENPASAR, BALIPOST.com – Tercatat empat atlet disabilitas Bali dipanggil menghuni pelatnas, yang diproyeksikan berlaga pada Asian Paralympic Games (APG), di Indonesia, Oktober mendatang. Mereka dua atlet angkat berat Ni Nengah Widiasih asal Karangasem di kelas 45 kg, Ni Nengah Widiasih dari Klungkung kelas 86 kg, Ni Made Arianti, lari 100 meter, 200 meter, dan 400 meter, serta Ni Putu Kristiani di nomor tolak peluru, lempar lembing, dan lempar cakram.
Ketua Umum National Paralympic Committee (NPC) Bali Gede Nyoman Sumita, di Denpasar, Rabu (3/10), menjelaskan dua atlet angkat berat Bali memang kebetulan namanya sama persis, hanya yang membedakan, seorang dari Karangasem, dan satunya lagi berasal dari Klungkung. ‘’Selama ini, atlet angkat berat Bali berlatih di Kesiman, ditangani pelatih Ketut Mija,’’ jelasnya.
Dikemukakan, pihaknya berharap kuota atlet Bali yang menghuni pelatnas APG bisa bertambah, sebagaiman hasi Kejurnas Paralympic di Bandung, 25-30 Desember 2017 lalu. ‘’Event APG ini sangat bergengsi, sebab melibatkan 62 negara,’’ ujarnya.
Gede Nyoman Sumita memimpin induk olahraga atlet difabel ini selama 42 tahun. Dulu sebelum NPC, bernama Yayasan Pembina Olahraga Cacat (YPOC), kemudian berubah menjadi Badan Pembin Olahraga Cacat (BPOC), termasuk nama hajatan multievent dulu bernama Pekan Olahraga Penderita Cacat, dan kini berubah menjadi Peparnas. (daniel/balipost)