HANNOVER, BALIPOST.com – Indonesia sedang membidik investasi lebih dari Rp 30 triliun pada keikutsertaan sebagai Official Partner Country Hannover Messe 2023. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
“Melalui Memorandum of Understanding (MoU) yang sudah resmi disepakati, akan ada Rp 30 triliun investasi yang masuk ke Indonesia. Tentunya kami berharap melalui Hannover Messe akan ada lebih banyak lagi investasi yang masuk, antara lain pada bidang manufaktur, energi utamanya renewable energy, serta kawasan industri atau special economic zone,” kata Menko Airlangga lewat keterangannya di Hannover, Jerman, dikutip dari Kantor Berita Antara, Minggu (16/4).
Airlangga menambahkan bahwa ada beberapa inovasi teknologi baru yang akan dipamerkan, antara lain adalah inovasi dalam bidang medical device, yaitu Neo-natal respiratory system, inovasi komponen otomotif, serta inovasi dalam bidang pertanian yaitu instrumentasi maintenance pupuk. Terkait inovasi, Airlangga menambahkan bahwa akan ada inovasi-inovasi baru pada pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, utamanya pada integrasi infrastruktur dan utilitas.
“Dengan durasi proyek yang panjang, diharapkan kita bisa mempertunjukkan konsep, maupun target-target investasi untuk IKN sebagai The New Smart City di Indonesia,” jelasnya.
Diketahui, Airlangga meninjau kesiapan pembukaan Hannover Messe 2023 yang akan diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo dan Kanselir Jerman Olaf Scholz serta dan dilanjutkan dengan peresmian Paviliun Indonesia. Berbagai kegiatan yang akan dilakukan antara lain adalah Walkabout ke berbagai macam booth pada industri Indonesia yang diunggulkan serta serangkaian seminar, konferensi dan business summit untuk merealisasikan rencana-rencana kerja sama antara para pelaku usaha, pelaku industri, investor dan asosiasi.
Airlangga menyampaikan persiapan Indonesia sebagai Official Partner Country dalam Hannover Messe 2023 pada 17-21 April 2023 sudah semakin matang. “Dengan partisipasi 157 co-exhibitors di areal seluas hampir 3000 meter persegi, hal ini menunjukkan peran Indonesia sebagai partner merupakan salah satu yang terbesar dalam sejarah Hannover Messe. Segala hal yang dibutuhkan relatif sudah siap,” ujar Airlangga.
Selain Airlangga, saat peninjauan juga hadir Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Hannover Messe adalah salah satu pameran teknologi industri terbesar di dunia yang digelar sejak 1947. Kembalinya Indonesia menjadi Partner Country, menunjukkan bahwa Indonesia siap untuk unjuk gigi dalam bidang perekonomian, manufaktur, kolaborasi teknologi serta investasi. (kmb/balipost)