MANGUPURA, BALIPOST.com – Pantai Kuta yang merupakan obyek wisata di Badung, sampai saat ini masih terlihat compang -camping akibat abrasi di sejumlah titik. Salah satunya seperti yang terlihat pada di dekat Setra Asem Celagi Desa Adat Kuta. Padahal, sebelumnya sudah sempat diwacanakan rencana penanganan abrasi di pesisir Pantai Kuta, namun sampai saat ini rencana tersebut belum ada kejelasan.
Bendesa Adat Kuta, Wayan Swarsa ketika dikonfirmasi, Kamis (4/1) tidak memungkiri hal tersebut. Menurutnya, terakhir perkembangan rencana tersebut, terdengar setahun yang lalu. Pihaknya beharap agar abrasi tersebut bisa segera disikapi seperti yang direncanakan, supaya tidak semakin meluas.
Menurut Swarsa, penanganan abrasi di Pantai Kuta, memang sangat mendesak untuk dilakukan. Karena abrasi tersebut sudah terbilang amat parah untuk pantai Kuta yang berstatus tujuan wisata. Bahkan saat ini, abrasi terus meluas dan mengarah ke area kuburan, Setra Asem Celagi Desa Adat Kuta. Pihaknya mengatakan, kepastian terhadap penangana itulah yang saat ini diinginkan masyarakat Kuta. Baik itu dari Pemerintah Kabupaten Badung, Provinsi Bali, ataupun Pusat. “Kalau dibiarkan, bisa jadi akan semakin parah, dan berdampak buruk pada perkembangan pariwisata,” pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Badung Putu Oka Swadiana juga membenarkan kondisi tersebut. Meski demikian, pihaknya mengatakan, untuk leading sector penanganan abrasi tersebut, berada di pihak Balai Wilayah Sungai Bali-Penida. Bahkan dulu sempat ada rencana bantuan penanganan dari pemerintah Jepang. ” Sekarang kabarnya itu tidak terdengar lagi. Belum ada beritanya,” ucapnya. (yudi karnaedi/balipost)