Seorang warga mengikuti proses pendaftaran identitas kependudukan digital (IKD) di Denpasar. IKD ini merupakan versi digital dari dokumen identitas yang dapat diakses secara online. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Penerapan identitas kependudukan digital (IKD) yang diluncurkan Dirjen Dukcapil hingga kini masih terkendala. Buktinya di Denpasar, pengguna IKD masih jauh dari target 25 persen dari penduduk wajib KTP.

Karena itu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Denpsar terus menggencarkan sosialisasi. Kepala Disdukcapil Kota Denpasar Dewa Gede Juli Artaberata, Kamis (20/4), mengatakan saat ini jumlah yang sudah tercover untuk melakukan aktivasi baru sebanyak 3.494 orang dari target 123.000 orang.

Baca juga:  Sidang Pembuang Jasad Orok Kembar, Pacar Terdakwa Ngaku Tak Tahu Hamil

Jumlah tersebut menurut dia masih jauh dari target karena kurang dari 5 persen, yakni sebanyak 2,84 persen. “Masih sedikit baru 2,84 persen, targetnya harus 25 persen dari jumlah penduduk yang memiliki e-KTP. Kendala kami pada aplikasi gadget yang dimiliki masyarakat,” jelasnya.

Menurut Dewa Juli, saat ini sistem aplikasi aktivasi IKD baru khusus untuk pengguna android saja. Sementara pengguna IOS belum bisa mendownload aplikasi IKD.

Baca juga:  Diusulkan Dipecat dari PDIP, Begini Reaksi IKD

Apalagi saat ini masyarakat Kota Denpasar sebagian sudah menggunakan Iphone atau gadget lainnya dengan aplikasi IOS. “Ini baru bisa diaplikasi android, kalau ios belum bisa karena belum support. Kata Dirjen Dukcapil Mei 2023 sudah bisa aktivasi menggunakan IOS kami masih menunggu,” ungkapnya.

Dewa Juli menambahkan, saat ini pihaknya tengah menyasar pegawai di lingkup Pemkot Denpasar dan kampus. Sementara untuk pegawai saja menurut dia sudah hampir 50 persen pengguna IOS.

Baca juga:  IKD Sebut Keputusan Partai Tak Adil, Koster Tegaskan Ini

Hal itu menjadi kendala pihaknya untuk melakukan aktivasi. Walaupun masih ada kendala, Dewa Juli mengatakan tetap menyediakan layanan proses aktivasi, baik di kantor Disdukcapil maupun jemput bola ke kampus-kampus. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN