I Nyoman Artana (udeng hitam). (BP/Ist)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Krama Bali, terutama umat Hindu yang menghaturkan bhakti pada Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih secara spontan mengajak seluruh pamedek untuk menjaga Kawasan Suci Pura Agung Besakih dan sekitarnya agar bersih dari ancaman sampah, termasuk sampah plastik.

Terlebih lagi, Kawasan Suci Pura Agung Besakih yang telah memiliki fasilitas bagus berkat kerja keras Gubernur Bali, Wayan Koster ini manfaatnya betul-betul dirasakan oleh krama Bali dengan nyaman dan aman saat tangkil ke Pura dengan pesona Gunung Agung ini.

Sekretaris Desa Besakih, I Nyoman Artana mengungkapkan dulu dimana-mana mengalami kekroditan dan kemacetan di area Besakih. Namun, setelah Gubernur Koster membangun fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih para pamedek sudah nyaman, aman, dan mulai tertib datang ke Pura Agung Besakih.

Namun demikian, Pemerintahan Desa Besakih mengajak para pamedek/krama Bali yang tangkil ngaturang bhakti ke Pura Agung Besakih agar ikut membantu menjaga keamanan, ketertiban, dan yang paling penting ikut menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Serta ikut membantu membatasi penggunaan plastik sekali pakai di Kawasan Suci Pura Agung Besakih. “Saya ucapkan terimakasih juga kepada Bapak Gubernur Bali, Wayan Koster atas fasilitas yang diberikan di Besakih,” ucap Nyoman Artana.

Baca juga:  Jadi "Official Water" di Maybank Marathon, Aqua Juga Edukasi Daur Ulang Sampah Plastik

Pamedek, Yogi Indus Pratiwi menyampaikan luar biasa kepada Gubernur Koster yang memfasilitasi kendaraan shuttle buggy di Besakih untuk membantu pamedek yang sedang mengajak balita. “Kendaraan buggy di Besakih sangat membantu, khususnya yang saya rasakan sangat nyaman dan aman ketika membawa anak kecil berusia 2 tahun,” ujarnya.

Setelah sampai di Kawasan Suci Pura Agung Besakih, Pratiwi juga mengungkapkan merasakan suasana yang jauh lebih nyaman, aman, dan bersih dibandingkan saat tangkil ke Besakih pada tahun-tahun sebelumnya. Karena itu, Pratiwi mengajak para pamedek/umat Hindu yang akan tangkil ke Besakih agar ikut menjaga kebersihan di Kawasan Suci Pura Agung Besakih.

“Kalau tidak kita yang menjaga kebersihan disini, lalu siapa lagi. Saya selaku warga Bali, mengucapkan terimakasih banyak kepada Bapak Wayan Koster, Gubernur Bali kita yang sudah membangun dan menata fasilitas di Pura Agung Besakih sebagai tempat spiritual sekaligus tujuan wisata,” ungkap Pratiwi.

Baca juga:  Jaringan Pipa Telaga Waja Diharap Mampu Atasi Kesulitan Air Bersih Tianyar

Hal senada juga diungkapkan Devi. Ia mengucapkan terima kasih kepada Koster yang telah memfasilitasi pembangunan di Kawasan Suci Pura Agung Besakih.

Sehingga sangat membantu para ibu-ibu yang membawa balita, karena telah disediakan mobil listrik buggy. “Terasa lebih ringan ke Besakih membawa anak kecil, karena dibantu oleh fasilitas mobil listrik buggy,” kata Devi yang berasal dari Gianyar ini.

Pamedek, Ni Wayan Suniti juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Bali yang dipimpin oleh Gubernur Koster, karena atas kerja kerasnya membangun fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih. “Kami Umat Hindu merasakan sangat surprise ketika pertama kali tangkil ke Besakih pasca pandemi COVID-19. Fasilitas yang dibangun sangat luar biasa modern dengan areal parkir yang luas dan kesan bersih di kawasan ini mulai terlihat dari pada tahun-tahun sebelumnya,” kata Suniti.

Baca juga:  Pemkab Badung Akui Hentikan Pengambilan Sampah Plastik

Karena Pura Agung Besakih merupakan pura terbesar di Bali, Ni Wayan Suniti mengajak seluruh Umat Hindu untuk menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya, karena kebersihan adalah nomor satu yang harus dijalankan di era sekarang. Salah satunya untuk mendukung kenyamanan dalam bersembahyang.

Pamedek, Ketut Gunaja menyatakan fasilitas yang dibangun Gubernur Koster di Besakih sudah bagus dengan tersedianya fasilitas tempat makan, kios, dan tempat parkir yang tertata secara rapi. Jadi Pamedek yang melakukan persembahyangan, sekarang sudah aman, tertib dan tidak ada lagi mengalami kemacetan seperti dulu-dulu. “Saya imbau semua Pamedek agar ikut menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah di Kawasan Suci Pura Agung Besakih. Bawalah tas kain, kalau ada sampah makanan agar dimasukan ke dalam tas kain yang dibawa, supaya sampahnya dibawa kembali pulang ke rumah masing-masing,” ajak Ketut Gunaja. (kmb/balipost)

BAGIKAN