Logo KTT ASEAN Summit 2023 di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (27/1/2023). (BP/Ant)

LABUAN BAJO, BALIPOST.com – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023, yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 9-11 Mei, memiliki delapan agenda pertemuan. “Pertemuan tidak hanya satu, tapi ada beberapa karena untuk KTT ke-42 ASEAN ada dua format, yakni format pleno dan format retreat,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi di Puncak Waringin Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, dikutip dari Kantor Berita Antara, Selasa (25/4).

Dia menyebutkan tujuh dari delapan pertemuan tersebut nantinya dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo. Beberapa pertemuan utama, di antaranya ialah pertemuan para pemimpin ASEAN dengan parlemen, pemuda, bisnis, dan high level task force. “High level task force yang akan persiapkan visi ASEAN 2045,” tambahnya.

Baca juga:  Tarung di TdF 2017, Peserta Sudah Kepincut Destinasi Wisata Flores

Sementara itu, ada dua pertemuan lain, yaitu Kerja Sama Ekonomi Sub Regional Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) dan Kerja sama Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) yang tahun ini dipimpin oleh perdana menteri Malaysia. “Pemimpin pertemuan itu (BIMP-EAGA) dipimpin secara rotasi dan tahun ini giliran Malaysia,” imbuhnya.

Rangkaian pelaksanaan KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo akan dimulai pada 8 Mei 2023 dengan agenda Senior Official Meeting. Selanjutnya, pertemuan tingkat menlu digelar pada 9 Mei 2023. “Puncak KTT itu tanggal 10 dan 11 Mei,” katanya.

Baca juga:  Sepuluh Ribu Lebih Wisatawan Batal Berkunjung ke Labuan Bajo

Retno Marsudi ikut mendampingi Presiden Joko Widodo melakukan pengecekan akhir Labuan Bajo sebagai tuan rumah KTT ASEAN 2023 di Puncak Waringin Labuan Bajo. “Kami sedang menghitung hari, tinggal dua minggu. Semua persiapan sudah on the right track, tinggal tambahan sampai hari H,” katanya.

Salah satu lokasi kegiatan KTT ASEAN 2023 adalah Puncak Waringin yang dijadwalkan menjadi tempat Spouse Program bagi pasangan para kepala negara. “Tadi dicek Bapak dan Ibu Negara, dengan beberapa arahan mengenai persiapan Spouse Program,” ujar Retno Marsudi. (Kmb/Balipost)

Baca juga:  Setahun Lebih Tak Bisa Tanam Padi, Petani Harapkan Jalan Rusak Segera Diperbaiki
BAGIKAN