Sejumlah peralatan pertanian yang dipajang di Museum Subak. (BP/dok)

TABANAN, BALIPOST.com – Kabupaten Tabanan akan menjadi salah satu daerah penting dalam agenda kegiatan World Water Forum ke-10 yang digelar pada 2024. Museum Subak yang berlokasi di Desa Banjar anyar, Kecamatan Kediri, dijadwalkan akan menjadi tempat penyelenggaraan forum internasional tersebut.

Dalam rangka mendukung kesiapan acara tersebut, Pemerintah Kabupaten Tabanan pun telah menghibahkan sebidang lahan miliknya yang berlokasi di sekitar Museum Subak kepada Kementerian PUPR. Lokasi seluas 6 hektar tersebut akan digunakan untuk pembangunan fasilitas penunjang acara World Water Forum.

Baca juga:  Gempa Landa Kuta Selatan

Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Tabanan, I Wayan Kotio mengungkapkan bahwa proses hibah aset lahan telah disetujui oleh DPRD dan bupati. “Proses hibah aset lahan itu telah melalui rekomendasi DPRD dan bupati. Pihak Kementerian PUPR akan melakukan pembangunan fasilitas penunjang di lahan tersebut,” ujar Kotio, Kamis (27/4) kemarin.

Setelah selesai digarap, lahan dan fasilitas yang dibangun akan dihibahkan kembali ke Pemerintah Kabupaten Tabanan. Namun hal itu baru dapat dilakukan setelah kegiatan World Water Forum berakhir.

Baca juga:  Bicara di Kick Off Meeting WWF, Honorary President WWC Brasil Terkesan Pidato Gubernur Koster

Kotio menambahkan, bahwa hibah aset lahan ini merupakan hal yang penting sebelum melakukan pembangunan, seperti halnya saat membangun Dermaga Bedugul yang membutuhkan klarifikasi kepemilikan aset di awal. Ia juga menegaskan bahwa pihak Bakeuda hanya mengurus proses hibah aset lahan, sedangkan pembangunan dan pengelolaan fasilitas menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR. (Puspawati/balipost)

 

BAGIKAN