TABANAN, BALIPOST.com – Hujan yang terus mengguyur pada Sabtu (6/1) malam, menyebabkan sawah milik I Nengah Wiliana seluas 40 are longsor. Sawah yang berlokasi di kawasan Pupuan, tepatnya di Desa Karyasari ini menyebababkan kandang babi dari 7 KK tertimbun. Akibatnya, puluhan ternak mati.
Tidak hanya kandang babi, longsor juga menyebabkan jembatan penghubung antara 7 KK sepanjang 8 meter ini pun ikut tergerus hingga menyebabkan warga terisolasi. Bahkan, Pura Beji serta pelinggih kemulan dan rumah pemilik sawah juga tertimbun. Namun beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Tujuh warga yang kandang dan ternak babinya tertimbun diantaranya, I Wayan Muliastra, 2 kandang babi, dan 10 ekor babi. Kemudian I Made Nuriata, 1 kandang dan 4 ekor babi. I Nengah Sudiarta, 1 kandang dan 4 ekor babi. I Nyoman Depuk, 2 kandang dan 12 ekor babi. Selanjutnya I Ketut Sudiarta 3 kandang, dan 10 ekor babi. Serta I Nengah Artika 3 kandang dan 10 ekor babi.
Sementara pemilik sawah Nengah Wiliana, pelinggih kemulan dan atap rumah dibagian belakang ikut tertimbun.
Selain 7 kepala keluarga tersebut, sekitar 14 kepala keluarga lainnya juga ikut kena imbas bencana longsor tersebut. Hanya saja kandang babinya tersebut tingkat kerusakanya kecil. Meski ada juga ternak babi dari warga ini yang tertimbun namun bisa diselamatkan, adapula yang sampai patah kaki.
Kapolsek Pupuan, AKP IB Mahendra saat dikonfirmasi mengatakan, longsor terjadi Sabtu malam sekitar pukul 20.30 Wita. Sebelum kejadian, memang malam itu tidak ada hujan deras, hanya saja sebelumnya pada sore hari hujan lebat melanda Kecamatan Pupuan. “Hamparan sawah yang longsor milik Nengah Wiliana ini labil karena belakangan memang terus turun hujan, beruntung hanya kerugian material, tidak sampai ada korban jiwa,” terangnya. (Puspawati/balipost)