MANGUPURA, BALIPOST.com – Pasar Tradisional Semat Sari, Tibubeneng, Kuta Utara, Jumat (5/5) pukul 23.00 WITA, terbakar. Dari keterangan sejumlah saksi, api pertama kali muncul stand sayur kios timur yang bersebelahan dengan toilet pasar.
Belum diketahui jumlah kerugiannya. “Jumlah pedagang atau lapak atau kios sebanyak 90 unit dan diperkirakan 70 persen yang terbakar,” kata Kasi Humas Polres Badung Iptu Ketut Sudana, Sabtu (6/5).
Keterangan pedagang stand sayur (kios selatan), Purwati (53), kata Sudana, pukul 22.20 Wita dirinya masih jualan. Tiba-tiba Purwati melihat ada api yang sumbernya di stand sayur (kios timur) yang bersebelahan dengan toilet. Ia langsung mencari tukang sapu dan menelepon Made Punia Dwija selaku Kepala Pasar memberitahukan perihal kejadian kebakaran tersebut.
Sedangkan menurut Syafi’i (24), pemilik stand peralatan plastik (los tengah), pukul 22.40 WITA, ia melihat seperti adanya cahaya terang namun belum sadar jika telah terjadi kebakaran. Setelah mendengar adanya bunyi ledakan, Syafi’i mencari sumber ledakan yang ternyata berasal dari tabung elpiji yang terbakar.
Setelah mengetahui asal sumber api dan ledakan tabung elpiji, Syafi’i bergegas menuju Pasar Semat dan melihat api semakin membesar berasal dari kios sayur yang berada di pojok selatan dekat toilet. “Saksi (Syafi’i) berteriak kebakaran dan memberi tahu masyarakat yang lain bahwa telah terjadi kebakaran,” tegasnya.
Pada Sabtu pukul 00.00 WITA, sebanyak 13 mobil pemadam kebakaran Kabupaten Badung tiba di lokasi dan melaksanakan upaya pemadaman api. Tiga jam kemudian secara keseluruhan api berhasil dipadamkan.
Dari keterangan Kepala Pasar, Made Punia Dwija yang terbakar stand sembako, baju, counter HP, kelapa, sandal, gorengan, jajan, canang, daging ayam, daging sapi, dan daging babi. Menurut Sudana, kebakaran tersebut masih dalam penyelidikan anggota Unitreskrim Polsek Kuta Utara. (Kerta Negara/balipost)