Gubernur Bali, Wayan Koster (kanan) didampingi Bupati Mahayastra saat pelaksanaan jalan santai, Minggu (14/5). (BP/kup)

GIANYAR, BALIPOST.com – Haluan Pembangunan 100 tahun Bali Era Baru tidak hanya perlu dijamin perwujudannya melalui penyiapan perangkat peraturan daerah (perda). Lebih daripada itu, adalah bagaimana pelaksanaannya benar-benar berada di tangan pemimpin yang memang tulus dan “lascarya” memikirkan Bali. Untuk itu keberlanjutan kepemimpinan di Bali merupakan hal yang mesti diwujudkan agar Bali yang harmoni menjelma menjadi realita.

Bupati Gianyar Agus Mahayastra memuji langkah Gubernur Koster dalam menyiapkan arah pembangunan Bali 100 tahun ke depan. “Arah pembangunan Bali ke depan, 100 tahun nanti sudah dibayangkan oleh Pak Gubernur, Perdanya sedang disusun oleh Beliau untuk menjaga Bali,” jelasnya yang ditemui saat kegiatan Creative Fun Walk serangkaian Bali Digital Festival, Minggu (14/5) di Alun-alun Kota Gianyar.

Bupati Mahayastra menekankan Gubernur Koster sudah menyusun dari sisi regulasinya untuk 100 tahun ke depan. “Sehingga ini betul-betul bahwa gubernur tidak memikirkan hanya hari ini, elektabilitas hari ini. Artinya siapapun gubernurnya kedepan akan terikat dengan kontrak Perda dan telah disetujui oleh rakyat Bali,” tegasnya.

Baca juga:  Bersinergi Ajegkan Bali, Wujudkan Bali Era Baru

Sementara itu Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, berbicara tentang urgensi dan pentingnya haluan pembangunan ini. “Melihat pola pembangunan di Bali saat ini, sangatlah penting untuk memiliki perencanaan yang jelas untuk 100 tahun ke depan. Tentu kami tidak ingin mengalami nasib seperti provinsi-provinsi lain yang kehilangan identitas mereka,” ungkap Bupati.

Bupati Sanjaya juga tidak lupa menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Megawati yang telah memikirkan masa depan Bali dengan penuh perhatian. “Ini adalah saat yang penting bagi Bali, dan kami siap mengawal perjalanan Bali ke masa depan yang gemilang,” katanya penuh semangat.

Menurut Bupati Sanjaya, inisiatif ini merupakan bukti kepedulian yang mendalam terhadap Bali, baik dari Gubernur Wayan Koster maupun Ibu Megawati. “Sangat luar biasa sekali, bapak Gubernur dan Ibu Megawati telah sangat memikirkan Bali dimana kabupaten Tabanan juga merupakan bagian dari Bali, kalau tidak diatur dari sekarang dikhawatirkan nantinya orang Bali ‘punah’ di Bali,” ucapnya.

Baca juga:  Haluan 100 Tahun Pembangunan Gubernur Koster Harus Didukung Semua Pihak

Bupati Mahayastra menyampaikan sangat bangga punya Gubernur yang mengetahui betul apa keinginan anak muda. “Tidak saja dengan gagasannya menjaga Bali Era Baru,  tradisi Bali, budaya Bali, namun beliau juga tidak ketinggalan dengan bagaimana nanti ke depan anak-anak muda kita yang tidak bisa lepas dari yang namanya teknologi yang namanya digital ataupun  globalisasi dan yang lainnya,” ucapnya.

Sedangkan Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya mengatakan, upaya menjaga identitas Bali dan budayanya yang akan tertuang dalam Haluan Pembangunan 100 tahun Bali Era Baru tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kelestarian lingkungan, pemeliharaan warisan budaya, pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, serta pemberdayaan masyarakat setempat. Bupati Sanjaya menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah, komunitas adat, akademisi, dan masyarakat umum sangat penting untuk mencapai tujuan ini.

Baca juga:  Berbahaya, Hutan di Bali Dibuka untuk Agrowisata

Dimana pembangunan jangka panjang ini tentu juga akan melibatkan peningkatan infrastruktur, pengembangan ekonomi berbasis lokal, pendidikan yang memperkuat nilai-nilai Bali, serta pemanfaatan teknologi yang cerdas. Semua langkah ini bertujuan untuk menciptakan Bali Era Baru yang berkelanjutan dan terus mengembangkan keunikan dan pesona Bali.

Bali Era Baru ini bukan hanya sekedar wacana, tetapi suatu komitmen nyata yang didukung oleh semua pihak terkait. Melalui perencanaan pembangunan yang fokus pada keberlanjutan dan identitas Bali, diharapkan Bali dapat tetap menjadi tempat yang istimewa dan mempertahankan daya tariknya sebagai tujuan wisata dunia. (kmb/balipost)

BAGIKAN