Karya mlaspas Balai Banjar Adat Lambing, Desa Adat Lambing, Desa Mekar Bhuwana, Kecamatan Abiansemal, Badung, pada Buda Cemeng Kelawu, Rabu (3/5). (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Karya mlaspas Balai Banjar Adat Lambing, Desa Adat Lambing, Desa Mekar Bhuwana, Kecamatan Abiansemal, Badung, pada Buda Cemeng Kelawu, Rabu (3/5) lalu. Renovasi Balai Banjar ini mendapatkan bantuan Hibah Bupati Badung sebesar Rp1,3 miliar dan untuk dana mlaspas sebesar Rp125 juta.

Bendesa Adat Lambing I Gusti Putu Arka, menyampaikan balai banjar menerima bantuan hibah tahun 2018 dari Bupati Badung sebesar Rp1,3 miliar. Sedangkan untuk renovasi Balai Banjar dan untuk Finishing bantuan dari BKK Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Desa Mekar Bhuwana serta swadaya dari masyarakat setempat.

Baca juga:  Putus Rantai Covid-19, Desa Adat Tista Sahkan "Awig-Awig"

“Untuk upacara karya mlaspas pada hari ini kami juga minta bantuan hibah dari bapak Bupati Badung dalam hal untuk meringankan beban masyarakat,” ujarnya. Sekda Badung Wayan Adi Arnawa yang hadir dalam kesempatan itu berharap masyarakat harus tetap bersatu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan adat. Sebab, kebijakan Pemerintah Kabupaten Badung berkaitan dengan visi dan misi Bupati Badung, yakni lima bidang prioritas utama, disamping juga kebijakan di bidang agama, adat istiadat, Tradisi, seni dan budaya di wilayah Badung.

Baca juga:  Pascabom di Makassar, Patroli di Sejumlah Gereja Ditingkatkan

“Ini bukti keberpihakan Bapak Bupati Badung dalam rangka membantu rakyatnya, dari segi adat dan budaya termasuk bantuan Balai Banjar. Dimana Balai Banjar merupakan wadah untuk megendu wirasa,” ungkapnya.

Adi Arnawa juga berpesan kepada masyarakat untuk bagaimana mulai ikut menanam bahan kebutuhan pokok dalam rangka menjaga ketahanan pangan dan berharap semua masyarakat ikut bergerak di bidang pertanian serta semua ekosistem.

“Mari kita bersama sama tentukan apalagi di zaman teknologi kita tunjukan dalam rangka membantu masyarakat dari segi memproduksi ketahanan pangan kita. Mari cegah alih fungsi lahan kita, dari segi menanam kebutuhan kita. Apalagi bisa dijadikan objek wisata berbasis budaya, disamping Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kita juga bisa berkembang. Mari kita bersama-sama menjaga alam kita,” ucap Adi Arnawa. (Parwata/balipost)

Baca juga:  Desa Adat Kapal Jaga Tradisi Warisan Leluhur
BAGIKAN