Salah satu konsumen mencoba ponsel lipat. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Membaiknya sektor pariwisata membuat peningkatan penjualan produk smartphones dan perangkat elektronik lainnya. Kondisi ini diakui pelaku usaha, Malika Jiwaji, Rabu (17/5).

Malika yang merupakan CEO Cellular World ini mengatakan kondisi bisnis seluler dan gadget memperlihatkan peningkatan sejak dibukanya penerbangan internasional dan mulai banyaknya wisatawan mancanegara ke Bali. Ia mengatakan bila dibandingkan 2019 saat sebelum pandemi, nilai transaksi produk ponsel maupun gadget dan aksesorisnya mengalami kenaikan.

Namun, jika dilihat dari penjualan unitnya, di triwulan I ini dengan periode sama di 2019, jumlahnya hampir sama atau tidak ada kenaikan. “Dari kuantitas masih sama. Penjualan unit tidak bertumbuh,” ungkapnya.

Baca juga:  Belasan Tipe Ponsel Samsung "Bundling" dengan Telkomsel Berkuota Hingga 180 GB

Untuk nilai transaksi ponsel, Malika mengutarakan ada kenaikan signifikan. “Kenaikan penjualannya hingga 30 persen di triwulan I 2023 ini, jika dibandingkan dengan periode sama di 2019 yang merupakan masa sebelum pandemi. Itu belum transaksi untuk laptop, wearable device, IoT (internet of things, red) dan aksesoris,” cetusnya.

Naiknya penjualan ponsel pun diakui Key Account Manager Samsung Bali, Timothius. Ia mengungkapkan market Bali memang tumbuh cukup besar 30-40 persen dari tahun kemarin.

Tak hanya tumbuh, terjadi juga pergeseran segmentasi konsumen. Produk dengan harga kisaran Rp3-5 jutaan justru makin diminati. “Ekonomi Bali membaik terlihat dari peningkatan penjualan HP. HP dengan harga Rp5 jutaan justru naik,” katanya.

Baca juga:  Putri Suastini Koster Sosialisasikan 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru

Ia pun mengatakan saat ini ponsel jenis lipat mulai diminati konsumen. HP lipat dijelaskannya baru muncul 2 tahun terakhir diluncurkan Samsung dan dinilai sebagai lompatan teknologi.

Namun, karena teknologi baru ini, di awal kemunculan ponsel berjenis fold dan flip, memang diakui menimbulkan banyak keraguan. “Di awal-awal penjualan produk lipat gak terlalu baik. Bahkan, kami memberi garansi free ganti kerusakan layar,” ungkapnya.

Di 2022, saat generasi ketiga produk lipat diluncurkan dengan beragam fitur yang disempurnakan, konsumen mulai meningkat. Di Agustus 2022 produk lipat generasi ketiga diluncurkan, penjualan mengalami peningkatan.

Baca juga:  GIFT, Cara Telkomsel Tingkatkan Penetrasi 4G

Melihat animo yang tinggi ini, pihaknya pun mengatakan akan meluncurkan produk baru dengan jenis lipat. Namun untuk detilnya, ia masih merahasiakan. “Tunggu saja tanggal mainnya,” kata pria yang akrab disapa Thimo ini.

Dari pengalaman berjualan ponsel lipat, imbuh Chief Commercial Officer Cellular World, Ni Wayan Yuliani, di awal memang ada ketidakyakinan konsumen terhadap ponsel ini, terutama mengenai ketahanan fisik. Tapi tren kepercayaan konsumen makin tahun makin meningkat.

Jumlah pembeli ponsel lipat di 2022 bahkan mengalami kenaikan 1,5 kali dibanding tahun sebelumnya. “Dapat disimpulkan tren ponsel lipat makin diminati konsumen,” terangnya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN