JAKARTA, BALIPOST.com – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI menyiapkan program khusus sepak bola berupa Liga Antar Kampung (Tarkam), terutama untuk usia dini. Hal ini imbas kesuksesan Timnas U-22 Indonesia merebut medali emas SEA Games 2023.
Keberhasilan Timnas U-22 tersebut menjadi tonggak sejarah kebangkitan sepak bola di Tanah Air dan diharapkan momen tersebut segera dieksekusi demi memperlancar estafet prestasi.
“Betul, momen kebangkitan ini akan kita eksekusi lewat Liga Tarkam di daerah-daerah. Pak Menpora Dito Ariotedjo memang sudah merencanakan untuk menjadikan ini salah satu program prioritas dari Kemenpora,” kata Staf Khusus Menpora Alvin Suryohadiprojo dalam keterangan resminya, dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (21/5).
“Tidak hanya untuk pengembangan bakat sepak bola saja tetapi untuk cabang olahraga lain juga. Ini kita lakukan supaya bakat bisa tumbuh di tingkat akar rumput sebagai bekal sebelum mereka tampil di kompetisi tingkat profesional,” katanya menambahkan.
Tim Indonesia pada SEA Games 2023 Kamboja sukses memenuhi target pemerintah dengan 87 emas, 80 perak, dan 109 perunggu. Dari jumlah tersebut ada cabang yang bisa pecah telor yakni sepak bola dengan menunggu 32 tahun, serta basket putri yang merebut emas pertama sejak kejuaraan tersebut digelar.
Hasil sepak bola jelas menjadi pantauan mengingat cabang olahraga itu sangat populer di Indonesia. Jadi tidak salah jika momen ini harus dimanfaatkan dengan baik demi meningkatkan prestasi pada level internasional yang lebih tinggi.
“Inilah yang harus jadi inisiasi seluruh komponen sepak bola Indonesia memulai lagi untuk mendorong kekuatannya dan pertumbuhannya ini di seluruh negeri,” kata Alvin menambahkan.
Pemerintah dalam hal ini Kemenpora menyadari pentingnya investasi dalam momentum kebangkitan ini untuk pembinaan sepak bola. Infrastruktur olahraga ditingkatkan, fasilitas pelatihan ditingkatkan, namun lebih dari itu, yang esensial tidak boleh dilupakan adalah program pengembangan bakat yang terus diperkuat.
“Bakat adalah bangkit. Namun bakat tidak hanya bisa dilakukan dengan keliling mencari tetapi bisa kuat ditumbuhkan melalui kompetisi-kompetisi. Pemain terbentuk karena kompetisi. Itu semua membentuk mental, fisik bahkan cara pandang dalam bermain sepak bola sehingga hal itulah yang nanti meningkatkan kualitas mereka,” pungkas Alvin. (Kmb/Balipost)