DENPASAR, BALIPOST.com – Proses perbaikan atau pemeliharaan patung Catur Muka Denpasar telah dikerjakan sejak beberapa waktu lalu. Perbaikan ini dilakukan akibat adanya beberapa bagian yang sudah keropos serta tumbuh lumut. Setelah beberapa waktu dikerjakan, kini sudah rampung.
Dari pantauan, Selasa (23/5) terlihat patung Catur Muka tampak seperti baru lagi. Kondisi patung lebih cemerlang dan bersih. Warna kusam serta tumbuh beberapa lumut, kini sudah tidak tampak lagi. Demikian pula ornamen atau ukiran yang selama ini tertutupi lumut dan keropos pun kini tampak lebih jelas.
Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Pertamanan DLHK Kota Denpasar, Ida Ayu Widhiyanasari yang dikonfirmasi mengatakan proses pemeliharaan patung yang berada di titik nol kilometer Bali ini sudah rampung. Petugas juga sudah membersihkan kolam yang ada di bawah patung. Setelah pemeliharaan rampung, kini tinggal menunggu waktu untuk melaksanakan upacara prayascita atau penyucian.
“Nanti kami akan melakukan upacara prayascita. Menunggu waktu baik dan masih menunggu pembersihan kolam selesai,” katanya.
Ia mebambahkan, untuk pemeliharaan patung yang berada di simpang Jalan Gajah Mada – Jalan Udayana – Jalan Surapati – Jalan Veteran tersebut melibatkan Nyoman Gede Sentana Putra alias Kedux Garage. Pemeliharaan tersebut dimulai sejak Senin, 10 April 2023 lalu.
Widhiyanasari mengatakan pemeliharaan tersebut tidak merubah struktur dari patung Catur Muka saat ini. Hanya dilakukan pembersihan kerak yang menempel pada patung agar tidak keropos. Apalagi menurutnya ada beberapa tulang besi yang mulai terlihat karena keropos dan berkerak.
“Kami lakukan antisipasi agar tidak semakin keropos. Kalau nanti sudah parah sulit diperbaiki, sehingga antisipasi sejak dini,” kata Dayu Widya.
Dalam melakukan pemeliharaan ini, pihaknya melibatkan tim patung dari Kedux Garage. Karena menurutnya, pemeliharaan ini tak sekadar pembersihan saja, namun harus paham tentang ornamen pada patung tersebut. “Kalau yang keropos bukan hanya ditempel-tempel begitu saja, tapi ada pemahaman juga tentang ornamen,” imbuhnya.
Dayu Widya menambahkan, untuk usia patung tersebut sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Pihaknya pun masih melakukan pengumpulan informasi untuk melacak sejarahnya. “Masih kami lacak sejarahnya, karena banyak informasi yang kami dapatkan, dan itu belum bisa kami pastikan usia pastinya,” katanya. (Asmara Putera/Balipost)