pabrik
Bangunan cool storage di Pengambengan yang sempat dimanfaatkan kini kosong. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Sejumlah bangunan di sekitar Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Kecamatan Negara terbengkalai. Bangunan yang dikelola Dinas Kelautan, Perikanan dan Perhubungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana ini awalnya difungsikan untuk Pabrik Es dan “cool storage” (penyimpanan ikan).
Kendati sempat disewakan, namun sejak setahun ini bangunan tersebut kosong.

Selain dampak paceklik ikan hampir dua tahun, para pengusaha yang menyewa juga tak sanggup dengan biaya yang cukup mahal. Dari informasi, Pabrik Es yang berada dekat sejatinya sempat dimanfaatkan dengan kontrak Rp 100 juta pertahun. Nilai kontrak itu selain dirasakan tinggi, juga pola pembayaran hasil produksi es oleh nelayan banyak tersendat. Sehingga pabrik yang difungsikan untuk ketersediaan es bagi para nelayan itu sudah tidak beroperasi lagi. Selain Pabrik Es, gedung lain yang berada di dekat Pabrik Es tersebut juga lama tak digunakan.

Baca juga:  Terbitkan Perda dan Bangun Gedung MDA, Pasikian Yowana Ucapkan Terima Kasih ke Gubernur Koster

Dari pengamatan akhir pekan lalu, sejumlah bangunan beratap tinggi ini kendati masih tergolong baru terlihat kosong. Dari luar terlihat sejumlah peralatan tetapi sudah mulai usang. Di sejumlah teras bangunan dimanfaatkan para nelayan untuk istirahat sembari perbaikan alat tangkap mereka.

Sejumlah bagian perahu juga nampak ditaruh di dalam dan di luar gedung. Bangunan ini masih satu areal dengan kantor petugas. “Tidak setiap hari kesini (petugas), hanya hari tertentu saja. Tapi pasti kesini (kantor) termasuk mengecek bangunan ini,” terang salah seorang warga. Areal bangunan Pabrik Es dan cool storage ini berada di samping pabrik perakitan kapal yang dikelola pihak Pelabuhan.

Baca juga:  Harga Ikan Merosot, Nelayan Hutang Retribusi

Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Perhubungan Jembrana, I Made Dwi Maharimbawa, dikonfirmasi Rabu (10/1) kemarin membenarkan saat ini dua bangunan itu belum digunakan. Sebelumnya memang sempat disewakan, tetapi pihak penyewa menyerah tidak melanjutkan karena selain paceklik juga operasional tinggi. “Kalau cool storage biaya operasional listrik tinggi. Pabrik es nilai sewanya terlalu tinggi,” terangnya.

Namun, Dinas rencananya akan menyerahkan fasilitas penunjang perikanan dan kelautan itu ke Politeknik Kelautan dan Perikanan untuk tempat praktek. Selain gedung pabrik es dan cool storage, kapal Jimbarsegara rencananya juga akan diserahkan ke Politeknik. (surya dharma/balipost)

Baca juga:  Soal Reklamasi Teluk Benoa, DPRD Bali Disarankan Buat Rekomendasi
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *