Kebakaran kandang ayam terjadi Rabu (10/1) malam di Kecamatan Pupuan. (BP/ist)

TABANAN, BALIPOST.com – Kandang ayam milik I Putu Giri, yang berlokasi di banjar dinas Tangis, desa Pajahan, kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Rabu (10/1) malam, terbakar. Diduga kebakaran disebabkan kompor penghangat ayam yang ditinggalkan pemilik kandang dalam keadaan menyala.

Alhasil, akibat kejadian kebakaran yang menghanguskan ribuan ekor anak ayam ini, korban mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Dari informasi yang dihimpun, kebakaran terjadi pukul 20.00 wita. Sebelumnya, pemilik kandang I Putu Giri beserta istri Ni Wayan Wadri berniat pulang untuk makan malam dan meninggalkan kandang ayam pukul 18.30 wita. Sayangnya, kedua pemilik lalai dan meninggalkan kandang ayamnya dengan kondisi kompor penghangat ayam dalam keadaan menyala.

Baca juga:  Perubahan Arus Menuju Bandara Ngurah Rai Dipermanenkan

Setidaknya ada delapan buah kompor penghangat yang saat itu dinyalakan, karena anak ayam baru datang tiga hari yang lalu (usia ayam 3 hari) masih tahap broding. Karena saat itu hujan gerimis disertai angin kencang, menyebabkan kebakaran apalagi dinding kandang terbuat dari terpal yang mudah terbakar.

Peristiwa kebakaran tersebut kali pertama diketahui oleh I Made Eka Ariana, kerabat korban yang melihat api di kandang ayam milik korban. Saksi pun langsung mengabarkan ke pemilik kandang. Mendengar kandang ayamnya terbakar, I Putu Giri yang tinggal di banjar dinas Kelau, desa Pajahan, kecamatan Pupuan langsung melihat kondisi kandang ayamnya.

Baca juga:  Kapolres Hukum “Push Up” Anggota Tidak Disiplin

Dan setelah dicek oleh korban ternyata benar bahwa kandangnya telah terbakar dan api membungbung tinggi. Kandang yang berukuran 40×8 meter telah ludes terbakar sekitar 20 x 8 meter.

Kapolsek Pupuan, AKP IB Mahendra saat dikonfirmasi membenarkan adanya kasus kebakaran tersebut. Dan dari hasil pengecekan ke lokasi kejadian, kebakaran tersebut murni karena kelalaian korban atau pemilik kandang meninggalkan kompor dalam keadaan menyala.

Apalagi saat itu angin kencang dan dinding kandang terbuat dari terpal sehingga mudah terbakar. Akibat kejadian itu, korban mengaku mengalamj kerugian Rp 150 juta, dengan kerugian material yaknk 5.000 ekor anak ayam terbakar, tabung gas 38 buah, kompor pemanas 8 buah, kipas angin besar 3 buah, galon air minum ayam 100 buah, terpal dan lampu listrik.(Puspawati/balipost)

Baca juga:  Kunjungan ke Desa Wisata Pinge Masih Tinggi  
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *