Gubernur Bali, Wayan Koster melaunching Program Agen Simpanan Sekolah (SIMPEL) Bank BPD Bali sekaligus menyerahkan beasiswa kepada siswa dan mahasiswa di Gedung Ksirarnawa, Taman Werdhi Budaya Art Centre, Denpasar, Jumat (26/5). (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster melaunching Program Agen Simpanan Sekolah (SIMPEL) Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali bersama Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma dan Kepala OJK Regional 8 Bali Nusra, Kristrianti Puji Rahayu di Gedung Ksirarnawa, Taman Werdhi Budaya Art Centre, Denpasar, Jumat (26/5). Kegiatan dirangkai dengan penyerahan secara simbolis beasiswa yang bersumber dari Corporate Social Responsibility (CSR) Bank BPD Bali kepada 348 siswa SMP, SMA, SMK, SLB dan 130 mahasiswa se-Bali yang disaksikan langsung oleh para guru dan perwakilan Rektor Universitas Udayana beserta perwakilan Direktur Politeknik Negeri Bali.

Pemberian beasiswa ini merupakan program inklusi keuangan serta tindak lanjut MoU Gubernur Bali dengan Bank BPD Bali serta Perjanjian Kerja Sama Sinergi Tabungan Simpanan Pelajar untuk mendukung Gerakan Indonesia Menabung sesuai dengan visi pembangunan daerah Bali yaitu, “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru untuk mengembangkan sumber daya manusia Bali unggul.

Gubernur Koster menyampaikan, selamat kepada adik – adik siswa dan mahasiswa yang mendapat beasiswa dengan total bantuan beasiswa yang bersumber dari CSR Bank BPD Bali hampir mencapai Rp1 miliar. Beasiswa yang diberikan Gubernur Koster adalah program beasiswa lanjutan yang keempat atau sudah berlangsung dari tahun 2020, 2021, 2022, dan kini di tahun 2023. “Beasiswa pendidikan yang didapatkan harus disyukuri, karena saya memahami pendidikan itu sangat penting untuk membangun sumber daya manusia yang unggul di Bali, maka dari itu saya meminta Bank BPD Bali untuk mengalokasikan CSR untuk bantuan pendidikan bagi para siswa dan mahasiswa di Bali,” kata mantan Anggota Komisi X DPR – RI dari Fraksi PDI Perjuangan yang tercatat memiliki prestasi sejarah di bidang pendidikan Indonesia dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

Baca juga:  Dari Bali akan Gelar Kembali PTM hingga Tewas di Pematang Sawah

Gubernur Koster, mengungkapkan alasan memprogramkan beasiswa ini agar anak – anak siswa dan mahasiswa di Bali yang kurang mampu dan berprestasi memiliki akses yang lebih kuat untuk melanjutkan pendidikannya. Sekaligus memotivasi agar semakin giat belajar.

Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini tidak hanya ke Bank BPD Bali mencarikan beasiswa pendidikan, namun juga mencari akses beasiswa pendidikan ke luar negeri sampai ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sehingga sekarang ada 18 siswa dari Bali kuliah ke luar univeritas ternama di dunia. “Saya akan teruskan program beasiswa ini, karena kita berkepentingan dengan sumber daya manusia yang unggul. Bali tidak memiliki sumber daya alam, seperti emas, batu bara, minyak, hingga gas. Namun Bali memiliki modal kekayaan, keunikan, dan keunggulan budaya dengan berbagai ragam adat istiadat, tradisi, seni budaya, dan kearifan lokal Bali yang harus dilestarikan oleh generasi mendatang,” jelas Gubernur Bali jebolan ITB ini yang disambut ‘applause’ tepuk tangan.

Gubernur Koster mengatakan sebagai krama Bali kita harus survive, tidak hanya hari ini, tetapi juga harus survive di sepanjang jaman. Dan seorang pemimpin harus hadir di dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. “Saya sudah membuat konsep Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru yang akan segera diproses di DPRD Bali menjadi Peraturan Daerah Provinsi Bali, agar pemimpin Bali masa depan memiliki komitmen kuat menjaga, membangun, dan memajukan Bali sepanjang zaman. Karena Bali di masa depan akan diwarnai tantangan yang semakin kompleks, sehingga harus dihadapi dengan ketangguhan sumber daya manusia yang berkualitas, unggul, berdaya saing, kuat, dan mampu memenangkan suatu persaingan,” tegasnya.

Baca juga:  Tapak Suci Bali Juara Favorit

Menurut Gubernur Koster, peran siswa dan mahasiswa di masa mendatang sangat penting untuk menjaga Bali. Karena itu bantuan beasiswa ini diberikan dengan harapan agar para siswa dan mahasiswa menjadi orang yang bisa diandalkan ke depan. Tidak saja untuk pribadi, keluarga, tetapi juga untuk Bali. “Bangunlah Bali ini kedepan dengan berlandaskan nilai – nilai kearifan lokal Bali Sad Kerthi. Belajarlah dengan tekun sampai memperoleh nilai yang tertinggi, raihlah prestasi yang membanggakan untuk diri sendiri, orang tua, keluarga, daerah, masyarakat, bangsa dan negara. Jadilah anak yang baik, hormat kepada orang tua, guru, pemerintah dan berbhakti kepada leluhur,” ujar orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Bali ini yang disambut apresiasi.

Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma menyampaikan terimakasih kepada Gubernur Koster atas kepercayaan yang diberikan kepada Bank BPD Bali untuk dapat berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah serta turut aktif dalam mendukung pendidikan di Bali. “Beasiswa dari dana CSR Bank BPD Bali yang diberikan kepada pelajar SMP, SMA, SMK dan SLB totalnya mencapai sekitar Rp 469.500.000, sedangkan beasiswa untuk mahasiswa totalnya mencapai sekitar Rp468.000.000,” jelasnya.

Baca juga:  Ekspansi dengan Inovasi, Laba BPD Bali Tumbuh 23,75 Persen

Kepala OJK Regional 8 Bali Nusra, Kristrianti Puji Rahayu mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Bali atas prioritas yang diberikan terhadap program-program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang ditujukan untuk memberikan akses keuangan dan mendukung perekonomian Bali. Khusus untuk Program Simpanan Pelajar, OJK dari tahun 2015 telah membuat program ini. Simpanan Pelajar ini berbeda dengan tabungan lain, karena dibuat dengan mudah hanya Rp5.000 untuk yang konvensional dan Rp1.000 untuk yang Simpel IB, maka para pelajar sudah memiliki tabungan. Namun untuk perkembangan tabungan, saldo harus ditambah, sehingga tidak menjadi dormain account. Kalau sudah naik kelas akan ada tabungan si muda. “Berdasarkan survei dari OICD, bahwa 95% anak- anak di Indonesia mendapatkan jendela literasi pertama dari guru atau dari orang tuanya, untuk itu kami sangat berterimakasih kepada para Guru dan Orang tua yang telah memberikan pendidikan menabung terhadap sang anak, semoga ini bisa menjadi bekal untuk anak-anak dalam mandiri secara finansial,” pungkasnya. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN