sampah
Masyarakat bersama TNI dan Polri membersihkan sampah di Pantai Toya Pakeh, Kamis (11/1). (BP/sos)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Hujan lebat disertai angin kencang mengakibatkan Pantai Toya Pakeh, Kecamatan Nusa Penida terkepung sampah. Kesan kumuh pun tak terhelakkan. Supaya tak terus berlanjut, masyarakat beserta instansi terkait langsung melakukan penanganan, Kamis (11/1).

Sesuai informasi, kiriman sampah yang didominasi ranting dan batang kayu tersebut telah berlangsung sejak, Rabu (10/1) malam. Diperkirakan berasal dari Tenggara. Camat Nusa Penida, I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya mengungkapkan fenomena ini sudah rutin terjadi setiap tahun, bertepatan dengan cuaca buruk. “Sampah memang banyak. Tersebar di pantai Toya Pakeh,” ucapnya.

Baca juga:  Kesbangpol Bangun Pos Pemantauan WNA di Nusa Penida

Kondisi tersebut tak hanya memunculkan kesan kumuh pada pantai yang menjadi objek wisata tersebut. Boat berukuran kecil juga sulit bersandar. Atas hal itu, penanganan langsung dilakukan masyarakat bersama TNI dan Polri. “Penanganannya tak hanya manual. Tapi langsung dengan alat berat. Besok (hari ini-red) kembali dilanjutkan. Ini terjadi di pantai Toya Pakeh saja. Kalau yang lain tidak,” sebutnya. Terkait volume sampah belum bisa dipastikan lantaran penanganan belum tuntas. “Sekarang masih hujan. Belum seluruhnya tuntas. Yang jelas sampahnya banyak,” imbuhnya.

Baca juga:  Diplomasi Arak Bali Gubernur Koster, Millennium Challenge Corporation Janji Fasilitasi Pemasaran Internasional

Sementara itu, Kapolsek Nusa Penida, Kompol I Ketut Suastika yang turun ke lokasi menyatakan pihaknya bersama masyarakat dan TNI berupaya secepat mungkin melakukan penanganan.   “Personil yang dilibatkan dalam kegiatan gotong royong ada 10 TNI dan 10 Polri. Ini juga dibantu masyarakat setempat yang dikoordinir langsung Perbekel Toya Pakeh,” terangnya.

Sampah ditengah laut juga sempat mengganggu aktivitas penyebrangan dari Pelabuhan Tribuana, Desa Kusamba, kecamatan Dawan ke Nusa Penida. Pengawas pelabuhan setempat, Made Suardika menyatakan sampah kayu yang mengapung cukup mengganggu laju boat. Bahkan, beberapa ada yang dibuat harus berhenti dipertengahan jalan. “Kemarin karena sampah banya ditengah laut, penyebrangan sedikit terganggu. Tetapi sekarang sudah bersih. Penyebrangan lancar,” katanya. Ditengah situasi seperti itu, nahkoda kapal sudah dimbau untuk waspada, menghindari kecelakaan laut. “Kalau gelombang, sekarang masih normal. Hanya hujan dan angin kencang saja,” tandas pegawai Dinas Perhubungan Klungkung ini. (sosiawan/balipost)

Baca juga:  Turun 50 Persen, Aktivitas Penyeberangan Sanur-Nusa Penida

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *