Suasana mapeed serangkaian mengarak ogoh-ogoh dan pamuspan menjelang puncak palebon Raja Denpasar, Rabu (21/6) mendatang. (BP/ara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Prosesi palebon Raja Denpasar IX, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan di Puri Agung Denpasar telah dimulai sejak Senin (6/3) dengan prosesi matur piuning karya yang dilanjutkan dengan melelet dan saji tarpana. Setelah itu, sejumlah prosesi lainnya juga digelar pihak keluarga.

Pada Kamis (15/6) kembali digelar sejumlah upakara, di antaranya manah toya ning, ngajum, masuci ke Pura Tambang Badung, dilanjutkan dengan mentar rayunan saji tarpana, ngaturan pemuspan, kaki patuk, nini patuk, serta mengarak ogoh-ogoh. Pengarakan ogoh-ogoh berlangsung di siang hari. Menempuh jarak sekitar 2,11 Km dengan rute, Jalan Veteran, Jalan Patimura, Jalan Blimbing, Jalan Durian, Jalan Kaliasem, Jalan Surapati dan kembali Jalan Veteran menuju puri.

Putra pertama Raja Denpasar IX, Anak Agung Ngurah Agung Wira Bima Wikrama saat ditemui di sela-sela upacara, mengatakan manah toya ning merupakan rangkaian dari prosesi palebon yang akan digelar pada 21 Juni 2023 mendatang. Acara ini melibatkan ribuan krama.

Baca juga:  Kasus COVID-19 Harian Bali Balik ke Puluhan Orang

Ketua Panitia Pelebon Raja Denpasar IX Denpasar Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda mengatakan untuk kelancaran lalu lintas selama acara berlangsung pihaknya telah berkoordinasi dengan jajaran Polresta Denpasar dan Dinas Perhubungan. “Pecalang desa juga ikut turun melakukan pengamanan di jalur-jalur yang menjadi rangkaian prosesi upacara,” ujar Dharmayuda.

Ia menjelaskan ritual Manah Toyang Ning bermakna sebagai ritual untuk mencari tirta suci yang nantinya akan digunakan di setra (kuburan) saat acara Pelebon Raja Denpasar IX.

Setelah itu dilanjutkan dengan ritual Mesuci di Pura Tambang Badung. Di pura ini dilakukan persembahyangan dan pembersihan secara niskala (spiritual) terhadap semua alat-alat yang akan digunakan dalam prosesi Pelebon di Setra Badung, Kota Denpasar.

Kemudian diisi dengan ritual pengarakan ogoh-ogoh yang bermakna agar rangkaian prosesi hingga hari H Pelebon Raja Denpasar IX di jalur-jalur yang dilewati berjalan dengan lancar. “Saat pelaksanaan tiga rangkaian prosesi tersebut dilakukan buka tutup jalan dan penutupan sementara di jalan-jalan yang berada di seputaran Puri Agung Denpasar,” katanya dikutip dari Kantor Berita Antara.

Baca juga:  Cegah Transmisi Lokal, Sholat Idul Fitri Disepakati di Rumah Saja

Pada saat ritual Manah Toya Ning, kata dia, Jalan Veteran, Jalan Abimanyu, dan Jalan Kartini ditutup sementara. Sedangkan simpang Jalan Patimura, Jalan Nangka, dan Jalan Yudistira dilakukan buka tutup jalan.

Selanjutnya Jalan Sahadewa dan simpang Jalan Kumbakarna dilaksanakan buka tutup. Ketika acara selesai, iring-iringan akan melintas di jalur yang sama menuju Puri Agung Denpasar.

Sedangkan untuk pengarakan ogoh-ogoh pada pukul 14.00 Wita, simpang Jalan Patimura, Jalan Abimanyu, simpang Jalan Durian, simpang Jalan Udayana, simpang Jalan Gajah Mada, dan simpang Jalan Hasanuddin ditutup.

Dharmayuda mengharapkan dukungan warga Denpasar agar rangkaian prosesi Pelebon Raja IX Denpasar dapat berjalan dengan lancar.

“Silakan masyarakat untuk menunjukkan antusiasmenya karena ini pengalaman yang luar biasa. Yang penting, tolong jaga diri baik-baik agar tidak sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat berdesak-desakan,” ujarnya.

Baca juga:  Motor Nabrak Pohon, Mahasiswi Tewas di TKP

Menurut dia, jika keseluruhan prosesi berjalan lancar, maka akan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Kota Denpasar dan Bali karena dapat melihat prosesi yang langka.

“Kami juga menyiagakan dua ambulans di titik-titik yang dilewati iring-iringan,” kata Dharmayuda yang juga Kepala Bidang Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Denpasar.

Sementara itu, untuk pelaksanaan palebon Raja Denpasar IX ini akan mengambil tingkat utama dengan nama upacara Nyawa Ngasti Wedana. Sementara itu, hingga 21 Juni, setiap Purnama dan Tilem digelar persembahan tarpana saji.

“Untuk tingkatan upacara adalah utama. Untuk pamereman (bade) menggunakan tumpang 11 dengan dasar putih dan ornamen kuning. Begitu juga untuk lembu menggunakan lembu putih,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Raja Denpasar IX, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan lebar pada Minggu 19 Februari 2023 dini hari. Raja berpulang saat menjalani perawatan di RSUP Prof Ngoerah. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN