Presiden RI Joko Widodo.(BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST. com – Satelit Republik Indonesia 1 (SATRIA-1) yang baru saja resmi diluncurkan menjadi upaya pemerintah dalam pemerataan pembangunan infrastruktur digital pelayanan publik. “Peluncuran SATRIA-1 adalah salah satu upaya kita dalam pemerataan pembangunan infrastruktur digital di pusat pelayanan publik di seluruh Indonesia,” demikian takarir unggahan Presiden melalui akun Instagram resmi, @jokowi, seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, pada Senin (19/6).

Unggahan tersebut menyematkan video berdurasi sembilan menit 32 detik yang memperlihatkan detik-detik peluncuran SATRIA-1 ke angkasa dari Florida, Amerika Serikat. SATRIA-1 diluncurkan dari Cape Canaveral Space Force Station, Florida, menggunakan roket Falcon 9 milik Space Exploration Techonogies Corporation (SpaceX) pada Minggu (18/6) pukul 18.21 waktu setempat atau Senin pukul 05.21 WIB.

Baca juga:  Makin Turun, Tambahan Kasus COVID-19 Nasional Ada di 30 Ribuan Orang

Presiden Jokowi menyebutkan bahwa SATRIA-1 adalah satelit multifungsi pertama milik pemerintah dengan kapasitas terbesar di Asia.

“Satelit ini akan menempati orbit 146 derajat BT (bujur timur, red.) tepat di atas Papua,” demikian takarir unggahan Presiden.

Selepas diluncurkan dan tepat berada di titik koordinat 146 derajat BT, SATRIA-1 akan menjalani fase In-Orbit Testing oleh PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) bersama Thales Alenia Space (TAS) guna memastikan perangkat berfungsi normal pasca peluncuran.

Baca juga:  Penyaluran Solar dan Minyak Tanah Mencapai 30 Persen per April

Fase In-Orbit Testing diperkirakan memakan waktu sekitar tiga pekan sebelum SATRIA-1 memasuki tahapan selanjutnya yakni In-Orbit Acceptance Review (IOAR) yang diproyeksi akan dilakukan pada Desember 2023.

Masyarakat diharapkan dapat mulai memanfaatkan kapasitas internet SATRIA-1 dengan kapasitas 150 Gbps di 50.000 titik fasilitas publik secara bertahap mulai Januari 2024 berdasarkan hasil studi terbaru Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Baca juga:  Dampingi Presiden Salurkan BPUM, Dirut BRI Ungkap Strategi Mengoptimalkannya

Kecepatan internet di setiap titik diproyeksi mencapai 4 Mbps, lebih besar dari perhitungan awal 1 Mbps saat proyek SATRIA-1 dirintis medio 2018.

Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Utama BAKTI Kemenkominfo Arief Tri Hardiyanto menyatakan pemerintah akan segera menentukan titik-titik prioritas layanan internet pemanfaatan SATRIA-1.

“Besok kita akan mengundang perwakilan Kemendikbudristek, Kementerian Kesehatan, Pemda, Polri dan TNI untuk mengidentifikasi titik-titik layanan yang memang dibutuhkan saat ini supaya diprioritaskan dahulu dalam penyiapan ground segment-nya,” kata Arief di Orlando, Florida, AS, Minggu waktu setempat.(Kmb/Balipost)

BAGIKAN